Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Solusi Anies-Sandi Bereskan Semrawut Tanah Abang...

Kompas.com - 05/11/2017, 06:46 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Macet dan pedagang kaki lima di kawasan Tanah Abang, Jakarta, menjadi permasalahan yang tidak pernah selesai.

Masalah semrawutnya kawasan itu menjadi pekerjaan rumah rutin bagi kepala daerah yang memimpin.

Kali ini, giliran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno yang didesak membereskan Tanah Abang.

SKPD terkait dikumpulkan dan menggelar rapat rutin untuk mencari solusi mengurai masalah di sana.

Sandiaga sempat mengatakan bahwa solusi penataan Tanah Abang akan diumumkan pada Jumat (3/11/2017).

"Tadi ada cerita sedikit bahwa kami akan ada big announcement, Pak Dubes, sore ini tentang penataan Tanah Abang," kata Sandi kepada Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar yang ketika itu sedang datang ke Balai Kota, Jumat.

Apa solusinya, tidak pernah diumumkan oleh Anies maupun Sandiaga pada hari itu.

Sebagai gantinya, Anies menegaskan akan langsung melakukan penataan di sana nantinya. Dia tidak akan mengumumkan kepada media mengenai konsep penataan Tanah Abang.

"Sudah ada rancangannya, tapi kami tidak akan sosialisasikan (penataan Tanah Abang) sebelum kami implementasi di sana. Jadi kami tidak akan cerita rencana, tapi kami akan tunjukan ketika sudah dilaksanakan," kata Anies.

(Baca juga : Sandi Tak Akan Usir PKL dalam Penataan Kawasan Tanah Abang)

Penting bagi Anies untuk memastikan konsep penataan ini didengar langsung oleh pemangku kepentingan di sana, mulai dari pedagang hingga warga setempat. Dia tidak ingin mereka tahu dari media.

"Kami mau tata Tanah Abang kok, masa mereka dengarnya dari media," kata Anies

Namun, implementasinya juga bukan sekarang. Penataan Tanah Abang ditunda.

Anies meminta Sandi dan SKPD terkait untuk melengkapi sejumlah data, seperti grand design penataan dan integrasi transportasi massal.

Konsep penataan juga harus disosialisasikan kepada pakar tata kota dan transportasi.

"Kita statusnya day by day, jadi sampai Pak Gubernur yakin datanya cukup," ujar Sandi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com