Sejumlah temuan
Sementara itu, alih-alih mengumumkan solusi, Sandiaga mengumumkan sejumlah temuannya terkait kondisi terkini Tanah Abang.
Dia mengatakan, PKL bukan penyebab utama kemacetan dan kesemrawutan di Tanah Abang seperti yang dibicarakan selama ini.
Berdasarkan data Jakarta Smart City, penyebab utama kemacetan di Tanah Abang adalah proyek pembangunan trotoar dan jalan.
"Yang menarik bahwa hasil dari data analisa ini, ternyata penyebab kemacetan di Tanah Abang diakibatkan pembangunan jalan dan parkir liar, PKL sendiri itu di posisi yang bukan utama," ujar Sandi.
(Baca juga : Cerita Para Pedagang tentang Pasar Tanah Abang Tempo Dulu...)
Selain itu, banyaknya angkutan umum yang berhenti menunggu penumpang di badan jalan juga menjadi penyebab kedua kemacetan.
Kemudian barulah masalah PKL, kendaraan yang balik arah, dan parkir liar.
Untuk mencari solusi masalah ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mau sendiri. Warga setempat dilibatkan untuk mencari solusinya.
Tidak hanya itu, PKL dan preman juga ikut diajak duduk bersama.
"Kami juga melibatkan para pedagang kaki lima yang untuk pertama kalinya diajak berbicara dalam mengambil kebijakan," kata Sandi.
"Semua masuk dalam diskusi ini, termasuk mohon maaf, termasuk preman-premannya. Jadi kami bicara juga sama preman-premannya. Ya, tentu enggak di Balai Kota, tapi di tempat-tempat yang mereka biasa kumpul," tambah Sandi.
Sentuhan Anies-Sandi di salah satu pusat tekstil terbesar di Asia Tenggara itu sedang dinanti.
Apakah nantinya wajah Tanah Abang bisa berubah atau akan sama seperti hari-hari biasa yang semrawut dan tetap macet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.