JAKARTA, KOMPAS. com — Belakangan ini jalan inspeksi menuju Tanah Abang, tepatnya di Jalan Tenaga Listrik yang letaknya di sepanjang aliran sungai Kanal Barat, menjadi sorotan.
Pasalnya, di lokasi tersebut berdiri puluhan bangunan semipermanen yang menjadikannya tampak kumuh.
Lokasi yang terletak di kawasan Jakarta Pusat tersebut semakin menjadi perbincangan lantaran Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku mendapat kabar bahwa lokasi tersebut menjadi tempat prostitusi.
Sandi mengatakan, info tersebut dia dapat dari organisasi Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar).
"Itu jadi sumber prostitusi, saya dapat kabar," ujar Sandiaga di Masjid Al-Ikhlas, Jakarta Selatan, Minggu (5/11/2017).
Baca juga: Siang Bedeng, Malam Jadi Disko Bongkaran di Jalan Tenaga Listrik
Meski demikian, Camat Tanah Abang Dedi Arif Darsono mengatakan, kawasan prostitusi yang dikenal dengan nama "disko bongkaran" bukan merupakan hal yang baru.
"Disko bongkaran sudah ada sejak zaman Hercules, sejak tahun 1980-an kira-kira," ujar Dedi saat ditemui di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin.
Hercules Rosario Marshal merupakan kepala preman di kawasan Tanah Abang dan sekitarnya pada saat itu. Meski demikian, pada 2006 Hercules yang beberapa kali berurusan dengan polisi memutuskan berhenti menjadi preman.
"Di zaman Hercules dulu orang-orang (Disco) Bongkaran itu buka lapaknya di pinggiran rel itu. Namun, karena diusir KAI, mereka pindah. Kebetulan jalan inspeksi sudah jadi dan belum difungsikan, ya, mereka pindah ke sana," katanya.
Baca juga: Sandi Sebut Penghuni Jalan Inspeksi yang Jadi Tempat Prostitusi Bukan Warga Jakarta
Meski di kawasan tersebut menjamur bangunan semipermanen, menurut Dedi, kegiatan prostitusi di lokasi tersebut tak sebesar dulu.
"Sekarang, kan, Pak Hercules sudah enggak ada, jadi yang di sini (pelaku prostitusi) tinggal remah-remahnya sajalah istilahnya," katanya.
Pada pagi hingga sore hari, bedeng-bedeng yang dibangun di sepanjang Jalan Tenaga Listrik menjadi tempat bermukim puluhan warga.
Namun, pada malam hari kondisinya sangat berbeda drastis. Pada malam hari, tenda-tenda berhiaskan lampu disko akan dipasang.
Baca juga: Anies Minta Warga di Jalan Inspeksi Kanal Barat Pergi Tanpa Ditertibkan
Musik-musik kencang dimainkan layaknya tempat disko pada umumnya. Pada malam hari Jalan Tenaga Listrik berubah nama menjadi disko bongkaran.
"Kalau malam jadi disko bongkaran. Biasanya buka habis maghrib," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya saat ditemui pada Senin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.