Kata Hidayatullah, preman di Tanah Abang suka memfitnah aparat. Dia mengaku dulu kerap difitnah meminta uang setoran kepada mereka.
Baca juga: Beda dengan Lulung, Camat Sebut Ada Preman di Tanah Abang
"Saya dulu jadi Camat Tanah Abang lagi patroli dipanggil 'Pak Camat begini, Pak.' Namun, dibilang (ke pedagang) 'Tuh, tadi Camat mau bongkar, tapi Camat bilang enggak usah bongkar, kasih setoran aja'," lanjutnya.
Kata Sandiaga
Beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno juga pernah mengatakan akan mengikutsertakan preman dalam penataan Tanah Abang.
"Semua masuk dalam diskusi ini, termasuk mohon maaf, termasuk preman-premannya. Jadi, kami bicara juga sama preman-premannya. Ya, tentu enggak di Balai Kota, tetapi di tempat-tempat yang mereka biasa kumpul," kata Sandi ketika itu.
Tadi malam, Sandi mengatakan maksud dari perkataannya adalah melibatkan semua pihak di Tanah Abang, termasuk preman jika ada. Mereka harus didengar agar penataan berjalan baik.
Baca juga: Sandi Libatkan PKL dan Preman Bahas Penataan Kawasan Tanah Abang
"Pernyataan saya waktu itu mengatakan bahwa kalau preman ada di Tanah Abang, mereka harus diajak bicara juga karena mereka adalah bagian dari ekosistem yang harus ditertibkan," katanya.
Menurut dia, tidak ada orang yang mau menjadi preman. Jalan keluar bagi mereka harus dipikirkan. Sebab, menurut dia, langkah penertiban yang dilakukan tidak memberi solusi dalam jangka panjang.