JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi melakukan tes urine terhadap dokter Helmi, penembak istrinya sendiri yang bernama dokter Lety. Hasilnya, urine Helmi positif mengandung Benzodiazepine.
Benzodiazepine adalah jenis obat yang memiliki efek sedatif atau menenangkan. Benzodiazepine diresepkan bagi mereka yang cemas atau tertekan dan dapat digunakan dalam pengobatan jangka pendek pada beberapa masalah tidur tertentu.
"Semalam kami lakukan tes urine dan hasilnya urine yang bersangkutan positif Benzo," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta kepada Kompas.com, Jumat (10/11/2017).
Nico mengaku belum mengetahui apa obat penenang yang dikonsumsi Helmi. Pihaknya sedang menelusuri riwayat medis Helmi.
Baca juga: Cerita Dokter Lety dan Helmi yang Kenal di Facebook hingga Menikah
"Belum tahu, ya, obatnya apa, masih kami dalami," kata Nico.
Baca juga: Kisah Pilu Dokter Lety yang Ditembak Mati Suaminya Sendiri
Saat mengetahui kedatangan sang suami, Lety keluar ruangan untuk menghampirinya. Tak lama berselang, dia dan Helmi terlibat cekcok hingga terdengar suara letusan tembakan sebanyak enam kali.
Baca juga: Dokter Lety Ditembak Berkali-kali oleh Suami
Seusai melepaskan tembakan, Helmi langsung melarikan diri. Sementara sang istri tewas terkena tembakan pelaku.
Saat ini, Helmi masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya.