Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Nasib Diskotek Diamond Setelah Kasus Sabu Muncul?

Kompas.com - 10/11/2017, 17:48 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mengatakan pernah menerima surat dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta terkait Diskotek Diamond. Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan mengatakan, dalam surat tersebut Dinas Pariwisata DKI menanyakan perkembangan kasus politikus Golkar Indra J Piliang yang tertangkap mengkonsumsi narkoba di Diskotek Diamond.

"Yang kami sampaikan itu hasil perkembangan perkara. Kami sampaikan bahwa kami sudah menetapkan tersangka S, yang merupakan pegawai Diamond," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan saat dikonfirmasi, Jumat (10/11/2017).

Suwondo menambahkan, S ditetapkan sebagai tersangka setelah pihaknya memeriksa sejumlah saksi. S sendiri mengaku memberikan sabu kepada Indra dan kedua rekannya.

Saat ini, kata Suwondo, penyidik masih mengejar penyuplai sabu terhadap S. Berdasarkan keterangan S dia mendapat sabu dari seseorang berinisial B.

"B ini bukan orang Diamond, sampai saat ini kami belum tahu dia siapa," kata Suwondo.

Baca juga : Pemprov DKI Koordinasikan Pencabutan Segel Diskotek Diamond

Suwondo menjelaskan, pihaknya tak pernah memberikan rekomendasi mengenai penutupan Diskotek Diamond. Menurut dia, kewenangan penutupan sebuah tempat hiburan malam ada di tangan Pemprov DKI.

"Kira-kira kenapa IJP ditangkap? Karena mengkonsumsi narkoba, ya sudah jelas kan. Dengan kondisi itu silahkan Dinas Pariwisata punya alat ukur sendiri, untuk disituasi apa mereka mau nutup tempat hiburan, itu kan mereka yang nentukan," ucap dia.

"Kalau ada salah satu pegawai yang kena, itu kan kembali lagi ke dinas parawisata membuat ukuran. Itu surat yang kami kirim sebagai referensi mereka. Kami tidak mungkin kasih seluruhnya, seluruhnya hanya bisa di pengadilan," kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati sebelumnya mengatakan, pihaknya sudah menerima surat dari Polda Metro Jaya terkait dugaan adanya narkoba di Diskotek Diamond. Berdasarkan surat itu, kata Tinia, narkoba tidak ditemukan di diskotek tersebut.

"Surat dari polda itu menyatakan tidak ada, tidak ditemukan (narkoba) di Diamond. Itu dari Polda loh, bukan dari saya, karena memang yang punya kewenangan melakukan penyelidikan kan dari kepolisian, itu sudah keluar suratnya," ujar Tinia di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Jumat.

Diskotek Diamond disegel setelah ada kasus penangkapan Indra J Piliang, bersama dua rekannya, bulan lalu. Indra dan kedua rekannya dinyatakan positif menggunakan sabu berdasarkan hasil tes urine.

Baca juga : Kadis Pariwisata: Polda Menyatakan Tidak Ditemukan Narkoba di Diamond

Ketika itu, Pemprov DKI Jakarta belum menutup permanen Diamond tetapi hanya melakukan penyegelan. Alasannya menunggu hasil penyelidikan polisi terkait kasus tersebut. Soalnya,  tidak ada barang bukti sabu atau narkoba jenis lainnya saat Indra dan dua rekannya ditangkap di Diskotek Diamond.

Saat penangkapan, polisi hanya menemukan alat isap sabu, plastik, dan korek yang diduga merupakan alat penggunaan sabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com