Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Masa Depan TPST Bantargebang

Kompas.com - 13/11/2017, 06:33 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, saat ini telah berubah sejak dikelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup pada Juli tahun lalu.

Dari pantauan Kompas.com yang mengunjungi tempat itu beberapa waktu lalu, perubahan tersebut sudah terasa dan masih akan dilakukan dalam beberapa waktu ke depan.

"Saat ini tujuan pertama kami ingin membenahi, setelah awal swakelola. Tapi memang pembenahan fisik luar biasa. Pengelolaan lama amburadul, saat take over kemarin lebih jelek lagi, tidak terurus. Sekarang pembenahan mulai dari penataan landfill, serta IPAS (Instalasi Pengelolaan Air Sampah)," kata Kepala Unit Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Bantargebang, Asep Kuswanto, pada pekan lalu.

Asep mengungkapkan IPAS jadi masalah yang agak sulit untuk ditangani. Sebab dari empat IPAS yang seharusnya dimiliki TPST Bantargebang, saat ini hanya terdapat tiga yang berfungsi karena satu IPAS justru ditimbun sampah oleh pengelola terdahulu. Ketiganya pun kapasitasnya terlalu kecil untuk luas TPST.

Baca juga : Dulu Warga Bantargebang Dapat Kompensasi Rp 50.000, Kini Rp 600.000

Rencananya IPAS Bantargebang akan mendapat perawatan dan perbaikan secara bertahap yang akan dilanjutkan pada perencanaan 2018. Dinas Lingkungan Hiduup (DLH) juga sudah membahas rencana perbaikan IPAS bersama dengan Kemen PUPR untuk merehab sistem drainase tersebut.

"Kami coba terus lobi PUPR buat desain, lengkap dengan gambar khusus IPAS. Nanti dilihat apakah mau diperbesar, atau ditambah jumlahnya, atau jika berdasarkan penilaian sudah cukup yang saat ini tinggal diperbaiki, itu tergantung nanti penilaian PUPR. Buat desain IPAS ini masuk di APBN 2018," kata Asep.

Wajah baru TPST Bantargebang, Jumat (10/11/2017). Tempat pengelolaan sampah tersebut mencoba beberapa perubahan setelah swakelola oleh pemprov DKI Jakarta, September 2016 lalu. Pembangunan ruang terbuka hijau salah satunya membantu merubah wajah TPSTKompas.com/Setyo Adi Wajah baru TPST Bantargebang, Jumat (10/11/2017). Tempat pengelolaan sampah tersebut mencoba beberapa perubahan setelah swakelola oleh pemprov DKI Jakarta, September 2016 lalu. Pembangunan ruang terbuka hijau salah satunya membantu merubah wajah TPST
Salah satu yang menjadi rencana ke depan TPST Bantargebang adalah memaksimalkan power house atau pembangkit listrik. Sebelum swakelola, capaian listrik tertinggi adalah 8 Mw dari yang seharusnya 16 Mw. Pada saat sertah terima swakelola bahkan di bawah 1Mw. Kondisi mesin pun ada tiga unit yang dikanibal dengan pipa-pipa penghubung gas metan dari landfill bocor dan tak tertata.

"Jangan sampai jadi aset yang mubasir sama sekali. Saat ini kenapa kami tutup geomembrane gunungan sampah tersebut, karena untuk penyerapan gas metan yang lebih baik. Dulu tidak ditutup, gasnya berceceran kemana-mana. Termasuk ke depannya adalah pemeliharaan dan perawatan kondisi mesin," ucap Asep.

Baca juga : Wajah Baru TPST Bantargebang, Bau Menyengat Itu Pun Hilang...

Selain pembenahan pada perangkat fisik TPST, perubahan juga dilakukan pada hal-hal yang tidak tampak, seperti pemberantasan pungli yang kerap jadi berita di pengelolaan terdahulu, perekrutan 750 karyawan yang sebagian besar berasal dari warga sekitar TPST Bantargebang, serta penataan dan penertiban pemulung yang mendirikan gubuk liar di area terlarang, dan memberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada 6.000 pemulung.

"Tugas kami membereskan masalah ini tidak mudah, kalau ada tuntutan masyarakat wajar. Tapi kami tidak diam, kami berusaha. Ke depannya, TPST Bantargebang dapat menjadi pusat studi pengelolaan sampah nasional. Kapan itu semua bisa terealisasi? Harapannya segera, termasuk dukungan dari pemerintah, itu penting," ucap Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com