Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita dan Anak-anak Korban Penyanderaan di Papua Sudah Diselamatkan

Kompas.com - 13/11/2017, 20:38 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Polri Komjen Syafrudin mengatakan, aparat gabungan telah berhasil menyelamatkan para wanita dan anak-anak yang menjadi korban penyanderaan kelompok bersenjata di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

"Anak-anak dan wanita sudah diselamatkan, tinggal pihak pekerja dan laki-laki. Jadi jumlahnya semakin hari (korban penyanderaan), sudah semakin berkurang," ujar Syafrudin di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/11/2017).

Syafrudin mengatakan, penyanderaan yang dilakukan kelompok bersenjata tersebut merupakan tindakan kriminal yang sangat serius. Atas dasar itu, polisi akan menindak tegas pelakunya.

"Ini tentu merupakan tindakan kriminal yang sangat serius yang dilakukan oleh mereka, dan pemerintah Polri akan melakukan tindakan hukum yang tegas terhadap mereka, tindakan hukum yang tegas," ucap dia.

Baca juga : Komandan KKB Klaim 3.000 Anggotanya Kuasai Tembagapura di Papua

Selain melakukan tindakan tegas, lanjut Syafrudin, polisi juga melakukan langkah persuasif dalam menangani perkara ini. Menurut dia, keselamatan para sandera merupakan prioritas utama.

"Kenapa demikian, supaya tidak terjadi ekses yang negatif yang bisa menimbulkan korban jiwa bagi masyarakat. TNI dan Polri mengutamakan keselamatan jiwa dan raga para sandera, catat betul-betul," kata Syafrudin.

Baca juga : 1.500 Lembar Maklumat Kapolda Papua Disebar di Udara

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal bersama anggotanya menyebarkan maklumat yang dikeluarkan oleh Kapolda Papua menggunakan helikopter.Humas Polda Papua Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal bersama anggotanya menyebarkan maklumat yang dikeluarkan oleh Kapolda Papua menggunakan helikopter.
Setidaknya ada 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, yang dilarang keluar dari kampung itu oleh kelompok bersenjata.

Informasi ini awalnya diungkapkan Kepala Polda Papua Irjen Boy Rafli Amar, Kamis (9/11/2017).

Boy menegaskan, saat ini Polri bersama unsur TNI berupaya melakukan langkah-langkah persuasif dan preventif agar masyarakat bisa terbebas dari intimidasi dan ancaman kelompok bersenjata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com