Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Jebol Belum Diperbaiki, Warga Jatipadang Terpaksa Cari Kontrakan Baru

Kompas.com - 13/11/2017, 21:04 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggul di RT 003 RW 06 Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan jebol karena tak kuat menahan aliran air dari kali yang meluap. Akibatnya, beberapa keluarga yang tinggal di dekat tanggul terpaksa mengungsi.

"Kita ada 5 keluarga, semuanya cari kontrakan baru buat ngungsi sementara," kata Reza, salah satu warga Jatipadang kepada Kompas.com, Senin (13/11/2017) malam.

Reza mengaku telah 10 tahun tinggal di dekat tanggul yang jebol tersebut. Ia bersama keluarganya telah nyaman mengontrak di daerah itu.

"Nyaman tinggal di sini. Kontrakan harganya murah cuma Rp 750 ribu, kamar luas, ada kamar mandi di dalam," terangnya.

Namun, akibat tanggul jebol, Reza harus membawa istri beserta mertuanya untuk mencari kontrakan baru dengan harga yang lebih mahal.

Baca juga : Untuk Sementara, Tanggul Jebol di Jatipadang Ditutup Tumpukan Karung Pasir

"Saya ngontrak di RT 04 dekat sini, jadi lebih mahal Rp 1,7 juta sebulan. Dua kali lipat harganya," keluhnya.

Kondisi tanggul yang jebol di RT 03/RW 06 Kelurahan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2017).Kompas.com/Alsadad Rudi Kondisi tanggul yang jebol di RT 03/RW 06 Kelurahan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2017).

Hal serupa dialami Wahyu yang kontrakannya bersebelahan dengan Reza. Wahyu harus membawa istri dan ketiga anaknya yang masih kecil untuk mengungsi ke kontrakan baru.

"Hujan-hujan bawa anak, enggak mikirin harta benda, yang penting keluarga selamat dulu," ujarnya.

Keluarga Ade, Giri dan Rustam pun demikian. Ketiganya masih sibuk mencari kontrakan baru untuk ditempati sementara oleh anggota keluarga mereka.

"Sebenarnya kita nyaman di sini, tapi karena trauma takut jebol lagi, kita pindah dulu. Kalau sudah permanen dibenerin, baru kita balik lagi," tutur ketiganya.

Baca juga : Tinjau Tanggul Jebol di Jatipadang, Anies Minta Sungai Selalu Dikeruk

Tanggul yang jebol sejak beberapa waktu lalu hingga kini belum diperbaiki secara permanen. Untuk sementara, tanggul jebol tersebut hanya ditutupi dengan tumpukan karung pasir.

Kompas TV Tanggul yang jebol di wilayah Condet, Kramatjati, Jakarta Timur, akhirnya diperbaiki, perbaikan dilakukan oleh petugas sumber tata air dengan membuat bronjong atau turap, yang dilapisi batu kali dan kawat untuk pembangunan tanggul baru. Untuk memperkokoh tanggul, nantinya tanggul akan dibuat secara 4 lapis dan lebih tinggi dari tanggul yang dibangun sebelumnya. Tanggul di Condet ini jebol akibat derasnya tumpahan air yang berasal dari sodetan kali baru. Jebolnya tanggul juga sempat membuat permukiman di wilayah ini, terendam banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com