Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penjahit Langganan Jokowi yang Juga Menjahit untuk Sandiaga

Kompas.com - 15/11/2017, 10:22 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Feng Sin Tailor merupakan penjahit langganan beberapa pejabat, salah satunya Presiden Joko Widodo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Rusman, salah seorang penjahit di tailor itu, menceritakan bahwa di antara beberapa pejabat yang menjadi langganannya, hanya Jokowi dan Sandiaga yang memiliki ukuran pinggang kecil.

"Iya, (Sandi) sama Jokowi sama, tetapi lebih ramping Pak Jokowi. Pak Sandi lebih gede sedikit," ujar Rusman saat berbincang dengan Kompas.com di Pasarbaru, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2017).

Pakaian dinas Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.KOMPAS.com/Wisnu Nugroho Pakaian dinas Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Rusman mengatakan, meski telah menjadi presiden, Jokowi tetap menggunakan jasanya. Bahkan, Ibu Negara Nyonya Iriana juga ikut meminta dijahitkan bajunya di tailor ini.

Baca juga: Melihat Model Celana Dinas Sandiaga yang Bertali Pengencang

Menurut dia, Jokowi dan Iriana lebih memilih pakaian dengan model sederhana. Malah, Jokowi lebih sering meminta dibuatkan pakain batik.

Ciri khas dari pesanan Jokowi, kata Rusman, semua celana yang dijahit harus berwarna hitam dengan model celana begi atau gombrong.

"Kalau Bu Iriana sederhana saja mintanya, memang tidak terlalu desain macam-macam. Pak Jokowi selalu dijahitkan celana hitam. Kalau minta dijahitkan biasanya lima atau enam potong," ujar Rusman.

Baca juga: Sekali Merasakan Rekomendasi Ahok, Jokowi Ketagihan

Sementara Sandi, kata Rusman, lebih memilih model kekinian. Khusus untuk celana dinas, misalnya, Sandi memilih model slim atau ngepas di badan.

Baca juga: Baru Sandiaga Pimpinan Daerah yang Pakai Tightener buat Celana Dinas

Kompas TV Rumah dinas nantinya akan digunakan untuk kegiatan pertemuan dengan warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com