JAKARTA, KOMPAS.com — Kabar beredar di media sosial bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mencari 10 sampai 15 orang yang bersedia mendonorkan sperma dan akan diberi imbalan Rp 100.000 plus makan siang.
Sperma tersebut nantinya akan dijadikan bahan seminar atau workshop di Gedung IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 8 Desember 2017.
Namun, kabar tersebut dibantah pihak kampus. Fakultas Kedokteran UI menyatakan kabar tersebut tidak benar dan hanya dibuat-buat.
"Kami tidak menyelenggarakan donor sperma karena itu hal yang tidak boleh dilakukan di Indonesia," kata Budi Wiweko, Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran UI, saat ditemui Kompas.com di FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2017).
Budi mengatakan, seminar terkait sperma memang ada dan akan dilakukan pada 8 Desember 2017.
Namun, dalam seminar yang akan diselenggarakan di Gedung IMERI FKUI itu sama sekali tidak melibatkan orang umum, apalagi sampai melakukan donor sperma.
"Yang kami selenggarakan adalah workshop inseminasi yang merupakan suatu tindakan untuk pasien yang berkeinginan hamil," katanya.
Pada saat workshop berlangsung, sperma yang akan digunakan untuk penelitian adalah sperma yang berasal dari hewan atau sperma dari pasien yang sudah tidak terpakai.
"Workshop ini kami selenggarakan menggunakan sperma hewan atau sperma pasien yang sudah tidak terpakai, jadi tidak ada donor sperma," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.