Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Pengemudi Ojek "Online" Pukul dan Ludahi Petugas Sudinhub

Kompas.com - 16/11/2017, 21:45 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah petugas dari Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat mengalami tindak kekerasan yang dilakukan sejumlah oknum pengemudi ojek online, Rabu (15/11/2017).

Kepala Seksi Operasional Sudinhub Jakarta Pusat Boval Juliansyah mengatakan, pada Rabu pagi, sebanyak lima petugas Sudinhub Jakarta Pusat berjaga di sekitar Jalan Blora yang tak jauh dari Stasiun Sudirman.

Lima petugas tersebut setiap harinya berjaga di lokasi itu untuk mengawasi agar tidak ada ojek online yang mangkal di lokasi tersebut.

Sejak tiga bulan lalu, Sudinhub Jakarta Pusat telah menyosialisasikan agar para pengemudi ojek online tak mangkal di sekitar kawasan itu karena menimbulkan kepadatan lalu lintas. Petugas mengarahkan agar para pengemudi mangkal di eks Pasar Blora yang sudah disiapkan.

Melihat masih ada segerombolan pengemudi ojek online yang mangkal di ruas jalan, bahkan naik ke trotoar, para petugas meminta puluhan pengemudi itu untuk pindah lokasi.

Baca juga : Protes Ojek Online, Sopir Angkutan Konvensional di Solo Bakar Dupa

Namun imbauan itu tak digubris oleh para pengemudi. Sempat terjadi adu mulut antara pengemudi ojek online dan para petugas, yang akhirnya berujung pada pemukulan seorang petugas Sudinhub.

Rekan petugas tersebut akhirnya mengajak rekannya yang lain untuk menghindar.

Tak berhenti sampai di situ, para pengemudi ojek online mengejar mobil Sudinhub Jakarta Pusat yang mencoba menghindar hingga ke Taman Suropati.

"Ada sekitar 50 motor lah nyamperin anggota Sudinhub. Petugas saya kena pukul bahkan diludahi," ujar Boval saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/11/2017).

Baca juga : Tunggu Penumpang hingga Sinyal Kabur Jadi Alasan Ojek Online Mangkal

Para petugas kemudian melaporkan kejadian yang mereka alami kepada Boval. Kemudian, Boval meminta bantuan anggota TNI, dan Satlantas Jakarta Pusat untuk menindak oknum pengemudi ojek online yang melakukan kekerasan serta melanggar aturan.

Puluhan anggota Sudinhub Jakarta Pusat, TNI, dan Satlantas mendatangi lokasi pemukulan di Jalan Blora. Namun, tak ada satupun pengemudi ojek online yang mangkal di sana.

Petugas berpindah ke Jalan Purworejo. Di sana sudah ada ratusan pengemudi ojek online yang menunggu. Melihat banyaknya petugas TNI dan Satlantas yang datang, ratusan pengemudi ojek online kabur meninggalkan lokasi. Sejumlah pengemudi ojek online bahkan saling bertabrakan dan terjatuh. 

Baca juga : Mangkal Seenaknya, Ojek Online Jadi Penyebab Kemacetan

Sebanyak 18 kendaraan yang diamankan ke Kantor Sudinhub Jakarta Pusat.

Adapun ratusan pengemudi ojek online yang sempat kabur, ramai-ramai mendatangi kantor Sudinhub Jakpus agar kendaraan milik rekannya sesama pengemudi ojek online dilepaskan.

Informasi yang beredar di komunitas pengemudi ojek online, kata Boval, petugas Sudinhub Jakarta Pusat memperlakukan para pengemudi dengan tidak layak. Bahkan sampai ada yang terluka.

"Katanya ada yang bilang karena (ulah) petugas ada rekannya (pengemudi ojek) yang tangannya patah. Itu enggak benar dan mereka akhirnya mengerti," ujar Boval.

Baca juga : Sudin Perhubungan Minta Ojek Online Dibimbing agar Tak Mangkal Seenaknya

Boval juga menjelaskan telah terjadi pemukulan yang dilakukan oknum pengemudi ojek online kepada petugasnya. Instansinya masih mencari oknum pengemudi tersebut agar mendatangi kantor Sudinhub Jakarta Pusat untuk meminta maaf.

"Kami ingin pelakunya datang ke sini untuk minta maaf," ujar Boval.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com