JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Setya Novanto mengalami kecelakan di sekitar Kompleks Perumahan Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017) malam.
Mobil Toyota Fortuner berwarna hitam bernomor polisi B 1732 ZLQ yang ditumpanginya menabrak tiang listrik yang berada tepat di persimpangan menuju Kompleks Permata Hijau.
Kompas.com mencoba menelusuri lokasi kecelakaan yang mengakibatkan Novanto harus dirawat secara intensif di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Saat kejadian, mobil yang dikendarai Novanto menabrak tiang listrik yang berada Jalan Permata Berlian, jalur menuju ke arah kawasan Permata Hijau.
Jika melihat jalan yang dilintasi Fortuner itu, mobil muncul dari arah Simpang Limo, yang bisa menembus Jalan Tentara Pelajar dan kawasan Cidodol.
Dari Simpang Limo menuju arah lokasi di mana mobil yang ditumpangi Novanto kecelakaan, terdapat dua jalur terpisah yang tidak boleh melawan arus.
Jalan dari Simpang Limo menuju arah Permata Hijau (jalur yang dilintasi Fortuner), terdapat tumpukan pasir. Meski bisa dilewati oleh satu mobil, mobil harus berkecepatan pelan karena tumpukan pasir memakan setengah badan jalan. Tumpukan pasir itu berjarak 300-400 meter dari lokasi kecelakaan mobil Fortuner.
Mobil Fortuner mengalami kecelakaan dekat dengan pintu masuk Kompleks Permata Hijau. Di Kompleks ini ada satu pintu masuk dan dua pintu keluar.
Jarak antara dua pintu keluar itu 300 meter. Pintu keluar pertama dekat dengan Simpang Limo. Berkisar 300 meter kemudian terdapat pintu keluar kedua.
Pintu keluar kedua kompleks perumahan ini berjarak sekitar 250 meter-300 meter dari lokasi kecelakaan. Namun, pintu keluar kedua biasa ditutup pada pukul 17.00 Wib.
Artinya, warga kompleks yang hendak keluar komplek di atas jam 17.00 Wib harus menggunakan pintu keluar pertama. Pintu keluar pertama berjarak sekitar 500 meter sampai 600 meter dari lokasi kecelakaan.
Di antara pintu keluar pertama dan kedua terdapat tumpukan pasir yang membuat kendaraan yang melintas tidak bisa melaju kencang.
Salah seorang petugas keamanan kompleks yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dari keterangan rekannya yang sebelumnya berjaga, mobil Fortuner tersebut tidak terlihat keluar dari kompleks perumahan.
"Kalau dia masuk pasti di pintu masuk ada tinggalkan KTP. Nah langsung dioper ke mari. Tapi ini enggak ada," ujar petugas tersebut.
Salah seorang warga sekitar bernama Adrian mengatakan, jika jam pulang kerja, persimpangan tersebut cukup ramai dilintasi. Selain warga komplek yang melintas, pengendara lain yang hendak menuju arah Jalan Tentara Pelajar dan Permata Hijau atau sebaliknya juga melintas di jalan tersebut karena jaraknya yang cukup dekat.
"Kalau pagi macet, jam pulang kerja juga ramai. Ini kan seperti jalan semi (protokol) ya bisa jalan tembus. Tapi biasanya orang enggak akan ngebut di sini karena ada simpang yang pertama. Terus kan enggak jauh dari simpang di depan udah langsung lampu merah," ujar Adrian.
Fortuner menyerempet pohon dan menabrak tiang listrik
Dari keterangan seorang saksi, mobil Fortuner yang ditumpangi Novanto sempat menyerempet sebuah pohon dan akhirnya berhenti setelah menabrak tiang listrik.
Pohon yang diserempet mobil tersebut terlihat terkelupas cukup dalam. Adapun ukuran lupasan kulit pohon sekitar 10 cm x 80 cm. Tampak serpihan kulit pohon di sekitarnya. Namun tak terlihat ada cat mobil yang menempel.
Tiang listrik yang ditabrak berjarak sekitar 6 meter dari pohon. Kondisi tiang listrik sedikit miring. Tampak memang pergeseran tiang yang mengakibatkan retakan-retakan kecil di sekitar yang masih terlihat baru. Tampak juga serpihan seperti kaca film menempel di tiang listrik.
Di atas trotoar terdapat bekas gesekan-gesekan ban mobil. Terlihat pula bagian trotoar yang sedikit mengalami keretakan.
Pada Kamis malam, pihak kepolisian melakukan olah TKP. Namun, tak ada satupun polisi yang mau berkomentar, termasuk Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto dan Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Kingkin Winisuda yang berada di lokasi.
"Tidak, tidak (tidak ada pernyataan)," ujar Budiyanto menghindari pertanyan wartawan.