Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Jam di Tanah Abang, Jajal Jadi PKL hingga Dengar Keluh Kesahnya

Kompas.com - 20/11/2017, 07:27 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada Jumat (17/11/2017), Kompas.com menyambangi kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, sejak pukul 10.00 hingga pukul 16.00. Selama itu, Kompas.com menjajal berdagang pakaian yang dijajakan salah satu pedagang kaki lima di atas trotoar hingga mendengarkan keluh kesah para PKL.

Kawasan Pasar Tanah Abang memang menjadi "surga" belanja bagi masyarakat yang ingin mendapatkan barang dengan harga "miring". Dengan banyaknya orang yang datang, kawasan Pasar Tanah Abang semakin diminati para pedagang untuk mencari peruntungan.

Roy (33), salah seorang PKL, mempersilakan Kompas.com menjual barang dagangannya berupa celana perempuan kepada orang-orang yang hilir mudik di atas trotoar Blok F Pasar Tanah Abang.

Baca juga: Sandiaga Janji Tindak Oknum PNS yang Menyewakan Trotoar Tanah Abang

Kondisi trotoar yang dipakai pedagang kaki lima di dekat Stasiun Tanah Abang.IWAN SUPRIYATNA/KOMPAS.com Kondisi trotoar yang dipakai pedagang kaki lima di dekat Stasiun Tanah Abang.
Hanya dalam waktu kurang dari satu jam, Kompas.com berhasil menjual enam potong celana perempuan milik pria asal Sumatera Barat itu.

Roy mengaku, saat malas berjualan, dirinya bisa mengantongi uang Rp 1 juta dalam sehari. Jika rajin, dirinya mampu mengantongi uang Rp 7 juta sehari.

Pedagang Blok G Tanah Abang keluhkan genangan air

Setelah menjajal jadi PKL Tanah Abang, Kompas.com mencoba ke Blok G Tanah Abang. Blok tersebut kembali dihidupkan ketika Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Hanya saja, saat Kompas.com mengunjungi Blok G, Jumat siang itu, kondisinya sedang tergenang air.

Imas, seorang pedagang pakaian di Blok G Tanah Abang, mengatakan, jika air sudah menggenangi Blok G, para pengunjung menjadi sepi. Hal itu juga berdampak pada pendapatan yang ia terima setiap harinya.

"Pasti langsung sepi (pengunjung) kalau banjir begini," ujarnya.

Baca juga: Pedagang Keluhkan Blok G Tanah Abang yang Tergenang Ketika Hujan

Blok G Tanah Abang terendam banjir.KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Blok G Tanah Abang terendam banjir.
Ranti juga merasakan hal yang sama. Bahkan, pedagang pakaian di Blok G itu lebih memilih menutup lapaknya lebih awal ketimbang menunggu air surut.

"Kalau enggak hujan, yang belanja lumayan, sehari bisa ngantongin Rp 700.000-an. Begitu banjir, nyari Rp 500.000 saja susah," kata Ranti.

Kawasan Tanah Abang yang masih rawan tindak kejahatan

Selain genangan air, hal lain yang dikeluhkan pedagang adalah masih maraknya tindak kejahatan di Tanah Abang. Pedagang menyebut, salah satu faktor sepinya pengunjung ke Blok G disebabkan banyaknya preman di sana. Tak jarang, si preman "memeras" pengunjung.

Salah satu korban "pemerasan" preman Tanah Abang adalah seorang wartawati dari salah satu media nasional.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com