Berdasarkan keterangan beberapa PKL yang dijumpai Kompas.com di Blok G, pengunjung diimbau lebih waspada. Para preman biasanya beraksi pada sore menjelang malam hari setelah selesai menarik jatah iuran harian dari para PKL.
Baca juga: Sebentar Lagi Tanah Abang Akan Diubah Jadi seperti Grand Bazaar Istanbul
"Mereka biasanya selesai narik iuran, kadang suka minum-minum sampai mabuk. Nah, kalau sudah ada yang mabuk, suka rusuh, lebih hati-hati saja," kata Agus, salah seorang PKL di sana.
Agus mengatakan, biasanya para preman itu mengincar perempuan yang berdandan mencolok atau ketika sedang terlihat kebingungan.
"Biasanya dipalak. Karena mereka juga enggak sendiri, pasti banyakan (dalam jumlah banyak)," ujarnya.
Oleh karena itu, sebaiknya pengunjung tidak berdandan mencolok ataupun menggunakan perhiasan berlebih ketika berbelanja ke Tanah Abang.
Baca juga: Pemprov DKI Dinilai Bisa Kolaborasi dengan Penguasa Tanah Abang
Ani (bukan nama sebenarnya), salah seorang pedagang minuman di kawasan itu, mengungkapkan kasus pemerasan sering terjadi di Blok G yang tidak terlalu ramai didatangi pengunjung.
"Sering (terjadi pemerasan) di sini, sudah enggak terhitung jari. Ya paling sering cewek (jadi korban pemerasan), tetapi cowok juga ada," ujarnya.
Agus dan Ani menyarankan para pengunjung berbelanja ke Tanah Abang pada pagi dan siang hari karena saat itu preman masih sibuk menagih iuran ke PKL.