JAKARTA, KOMPAS.com — Kuda delman yang terperosok lubang di dekat Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (19/11/2017), mengalami patah tulang kaki yang sangat parah.
Sayangnya, dengan keterbatasan peralatan medis di Indonesia, nyawa kuda tersebut tak dapat diselamatkan. Hidupnya berakhir di jalan beraspal yang keras dan panas.
Dokter kuda TNI AD Mayor (Ckm) drh Joko Suranto mengungkapkan, setelah Jakarta Animal Aid Network (JAAN) mengunggah soal kuda tersebut di media sosial, dirinya bersama dengan APM Equestrian Centre langsung ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan.
"Namun, di tengah jalan kami mendapatkan info bahwa kuda tersebut mengalami patah tulang kaki depan kanan dan dibawa ke kandangnya di daerah Kemanggisan," ucap Joko saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/11/2017).
Setelah sampai Kemanggisan, satu-satunya dokter kuda di TNI AD tersebut diberitahukan bahwa pemiliknya hendak membawa kuda itu ke tempat penyembelihan lantaran patah tulang kakinya tidak bisa disembuhkan.
Baca juga: Kuda Delman Terperosok di Sarinah, Kakinya Patah
Karena tidak tega, akhirnya kuda tersebut dibeli dua donatur yang patungan sehingga tidak jadi disembelih.
Namun, patah tulang kakinya tidak bisa ditangani sehingga sangat menyakitkan bagi kuda tersebut. Untuk mengurangi penderitaannya, kuda putih itu terpaksa disuntik mati.
"Kuda itu kami beli karena patah tulang yang sangat parah dan tidak mungkin kami operasi karena keterbatasan alat di Indonesia. Jadi, yang bisa kami lakukan adalah suntik mati atau euthanasia sesuai dengan animal welfare atau kesejahteraan kuda untuk mengurangi penderitaan kuda tersebut," ujar Joko.
Kuda tersebut kemudian dikuburkan di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Tangerang.
Dengan adanya kasus ini, pendiri JAAN, Femke den Haas, kembali mengingatkan betapa jalanan di Ibu Kota sudah tak ramah untuk kuda.
Baca juga: Alasan JAAN Tolak Wacana Anies-Sandi Izinkan Kuda Delman di Monas
JAAN dan sejumlah organisasi atau komunitas pencinta satwa lain menolak wacana Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno untuk mengizinkan delman kembali beroperasi di Monas.
JAAN khawatir kuda-kuda tersebut dipaksa kerja rodi, apalagi belum ada SOP untuk delman atau andong.
"Kuda bukan mesin. Seharian dia disuruh kerja tidak ada SOP. Mereka bekerja dipaksa enggak ada jam istirahatnya, enggak ada waktu pasti kapan dikasih air dan tempat berteduh, pengobatan juga enggak ada buat mereka," pungkas Femke.
Baca juga: Sandiaga: Kami Ingin Kuda Delman Ditata sebagai Daya Tarik Wisata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.