Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Anies-Sandi Hidupkan Delman di Monas yang Dulu Dilarang Ahok

Kompas.com - 21/11/2017, 09:46 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Selain itu, kuda untuk delman di Monas itu datang dari lokasi jauh, seperti Depok atau Puri Kembangan, sehingga ketika sampai di Monas kuda cenderung dalam kondisi kelelahan.

"Kuda sudah lelah sampai di Monas karena menempuh jarak yang sangat jauh dan tidak ada tempat khusus kuda (istirahat). Jadi, enggak bisa disamakan seperti kota lain yang punya trotoar, tempat khusus kuda dan sepeda. Di Jakarta ini kan tidak ada trotoar, tidak ada tempat untuk sepeda, tidak ada tempat untuk delman, jadi delman otomatis ada di antara mobil-mobil," ucap Femke.

Tidak ada standar prosedur perawatan kuda delman

Selain ingin kembali menghadirkan delman, Sandiaga menginginkan adanya pelatihan bagi para kusir untuk merawat kuda-kuda mereka.

Pelatihan bagi kusir, lanjut Femke, tidak akan berjalan apabila Pemprov DKI Jakarta tidak membuat atau memberikan SOP tentang kesejahteraan kuda.

Sepanjang pengawasan JAAN di lapangan, kuda yang menjadi delman cenderung kerja rodi. Tidak ada waktu istirahat jelas, tidak ada tempat beristirahat yang pantas, dan begitu pulang tidak mendapat perawatan layak.

Baca juga: Delman Jadi Daya Tarik Wisata, Rencana Sandiaga yang Tuai Penolakan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendengarkan Persatuan Delman Betawi yang mengadu ke Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/11/2017).KOMPAS.com/NURSITA SARI Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendengarkan Persatuan Delman Betawi yang mengadu ke Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/11/2017).
"Di Monas itu enggak ada SOP buat kuda delman, padahal kami pernah buat soal itu, kami sudah buat dulu itu. Kami ingin terbaik untuk semuanya dan terbaik untuk semuanya itu adalah jangan memaksa kuda di jalan raya dengan lalu lintas yang padat," katanya.

Pada intinya, Femke meyakini jika Jakarta bukan merupakan kota yang aman bagi kuda-kuda delman beroperasi.

Baca juga: Sandiaga: Kami Ingin Kuda Delman Ditata sebagai Daya Tarik Wisata

Walaupun itu hanya di Monas, tetap saja bisa membahayakan, bukan hanya bagi kuda itu sendiri, melainkan juga bagi masyarakat.

"Meski cuma di Monas, kami tetap tidak setuju. Kuda-kuda itu sebelum sampai Monas melewati jalan raya. Mereka memotong jalan, melawan arah lalu lintas, kadang sampai ada kuda yang tertabrak. Intinya, Jakarta tidak ramah delman atau andong," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com