Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Iuran Kebersihan Rp 100.000, Begini Kondisi Terkini Sunter Jaya

Kompas.com - 21/11/2017, 11:17 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wilayah RT 002 RW 008 Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara, belakangan ini mendapat sorotan. Hal ini terkait postingan surat edaran penarikan iuran kebersihan saluran air dari pengurus lingkungan setempat sebesar Rp 100.000 yang viral di media sosial.

Kompas.com coba melihat ke lokasi, bagaimana sebenarnya kondisi yang terjadi. Di beberapa bagian, terlihat banyak tumpukan karung berisi lumpur dari saluran air.

Luas wilayah RT 002 dimulai dari Jalan Sunter Mas Barat 1, Jalan Sunter Mas Barat 2, hinga Sunter Mas Barat 2 D.

Petugas kebersihan terlihat tengah membersihkan Jalan Sunter Mas Barat 2, tepatnya di depan taman. Para petugas ini bukanlah anggota pekerja penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU), pasukan oranye dari Dinas Kebersihan, ataupun pasukan biru dari Dinas Tata Air, melainkan petugas yang dipekerjakan pengurus RT 002 RW 008 Sunter Jaya.

Baca juga: Surat Pungutan Iuran Kebersihan Sebesar Rp 100.000 Beredar di Sunter

Pekerja kebersihan sedang melakukan pembersihan saluran air dari lumpur di RT 02 RW 08 Kelurahan Sunter Jaya, Selasa (21/11/2017). Sebelumnya wilayah ini mendapat sorotan karena pengurus RT 02 menyebarkan edaran untuk dana iuran kebersihan dan menjadi viral di media sosial.Kompas.com/Setyo Adi Pekerja kebersihan sedang melakukan pembersihan saluran air dari lumpur di RT 02 RW 08 Kelurahan Sunter Jaya, Selasa (21/11/2017). Sebelumnya wilayah ini mendapat sorotan karena pengurus RT 02 menyebarkan edaran untuk dana iuran kebersihan dan menjadi viral di media sosial.
Jumlah lumpur yang dikeluarkan dari saluran air pun cukup banyak. Petugas mengambil lumpur tersebut dengan ember dan memasukkan ke dalam karung.

"Kami ada delapan orang (petugas kebersihan), akan mengerjakan pembersihan ini selama satu minggu. Ini cukup tebal lumpurnya. Seharusnya setiap tahun dibersihkan, cuma tahun lalu ini sepertinya belum dibersihkan," ucap salah satu petugas yang enggan memberitahukan identitasnya tersebut kepada Kompas.com, Selasa (21/11/2017).

Baca juga: Dana Operasional Naik, Masih Bolehkah RT/RW Pungut Iuran Warga?

Pekerja kebersihan sedang melakukan pembersihan saluran air dari lumpur di RT 02 RW 08 Kelurahan Sunter Jaya, Selasa (21/11/2017). Sebelumnya wilayah ini mendapat sorotan karena pengurus RT 02 menyebarkan edaran untuk dana iuran kebersihan dan menjadi viral di media sosial.Kompas.com/Setyo Adi Pekerja kebersihan sedang melakukan pembersihan saluran air dari lumpur di RT 02 RW 08 Kelurahan Sunter Jaya, Selasa (21/11/2017). Sebelumnya wilayah ini mendapat sorotan karena pengurus RT 02 menyebarkan edaran untuk dana iuran kebersihan dan menjadi viral di media sosial.
Selain luas wilayah pengerjaan, para petugas ini juga harus menghadapi kondisi saluran air di wilayah tersebut. Banyak dari saluran air tersebut tertutup beton untuk jalan masuk ke rumah. Mereka harus menunduk atau merangkak di bawah kolong jika tidak dapat membuka tutup saluran air.

Adapun surat tentang pungutan iuran pembersihan dan pengerukan got beredar di wilayah Sunter berasal pengurus RT 002 RW 008 Kelurahan Sunter Jaya.

Surat yang ditandatangani Ketua RT 002 Ardy Kohar dan Sekretaris RT 002 Januar Rachmanto pada 17 November 2017 itu menerangkan bahwa ada rencana kegiatan pembersihan dan pengerukan saluran got yang memerlukan iuran Rp 100.000 per rumah.

Dalam lampiran surat, terdapat rincian anggaran, seperti upah pekerja Rp 150.000 per hari, harga karung Rp 1.000 per buah, dan harga plastik Rp 15.000 per rol. Pekerjaan akan dilakukan tujuh hari dengan merekrut delapan pekerja.

Baca juga: Sandi: Banyak RT/RW yang Mengutip dan Itu Tidak Dilarang

Sekretaris RT 002 Januar Rachmanto membenarkan perihal surat edaran tersebut. Januar menjelaskan, pada 28 Oktober pihak RT melakukan pertemuan ramah tamah dengan warga karena kepengurusan RT yang baru saja terbentuk.

Dari pertemuan itu, warga meminta agar pengurus RT lebih aktif melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi warga. Akhirnya, warga mengusulkan melakukan iuran pembersihan got yang ada di sekitar RT 002.

PPSU, kata Januar, hanya membersihkan bagian permukaan saluran. Akhirnya terjadi kesepakatan menarik iuran Rp 100.000 per rumah.

"Warga mengajukan surat ke kami, pengin RT baru melakukan kegiatan pembersihan saluran got. Mereka siap untuk sumbang Rp 100.000. Ada, kok, tanda tangan warga," ujar Januar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com