Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Sandi, Bang Yos Ceritakan Pengalamannya Tutup Kramat Tunggak

Kompas.com - 21/11/2017, 15:59 WIB
Sherly Puspita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso atau yang kerap disapa Bang Yos menceritakan pengalamannya menutup lokalisasi yang dibangun di era kepemimpinan Gubernur DKI Ali Sadikin saat dirinya baru saja menjabat.

Sutiyoso mengatakan, saat itu dia melibatkan Ali Sadikin sebagai penasihatnya sebelum menutup lokalisasi tersebut.

"Jadi saya sering konsultasi sama beliau, saya sering tanya kenapa dulu dibangun seperti ini misalnya. Contohnya waktu saya mau menutup (lokalisasi) Kramat Tunggak, padahal itu kan yang membangun lokalisasi kan Ali sadikin," ujar Sutiyoso, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Menurut Sutiyoso, yang dilakukan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, saat ini mirip dengan yang pernah dia lakukan saat menjabat. Oleh sebab itu, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut bersedia memberi masukan yang diperlukan Anies-Sandi saat memimpin di Jakarta.

"Jadi saya datangi Bang Ali, saya bertanya sejarahnya gimana, dan saya minta izin beliau, setelah 30 tahun lebih bapak bukan gubernur lagi dan saya gubernurnya, kondisi di sana sudah berubah total di mana lingkungan di sana perlu kita selamatkan dari efek atau dampak-dampak negatif lokalisasi itu, dan beliau mengerti. Ini salah satu contoh," ucap Bang Yos.

Baca juga : Menengok Kembali Sejarah Penutupan Lokalisasi Kramat Tunggak

Menurutnya, untuk saat ini dia lah mantan Gubernur DKI yang paling memungkinkan untuk diundang dan memberikan masukan.

"Karena mantan gubernur yang bisa jalan-jalan sekarang hanya Bang Yos saja, ya kan? Senior saya Pak Suryadi kesehatan tidak memungkinkan, bawah saya Pak Foke di luar negeri, Pak Jokowi jadi Presiden enggak mungkin lagi bisa mempunyai waktu memikir Jakarta. Habis itu Ahok kalian sendiri tahu di mana. Saya lah jadi sasaran tembak mereka akhirnya," ujar Sutiyoso.

Kompas TV Bang Yos adalah TransJakarta yang beroperasi sejak 15 Januari 2004


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com