Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Jatipadang Terbebas dari Banjir...

Kompas.com - 23/11/2017, 09:10 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jebolnya tanggul di Jatipadang pada Selasa (21/11/2017), menjadi yang ketiga dalam waktu dua bulan terakhir. Sebelumnya, di lokasi yang berdekatan yakni di RT 03 RW 06, tanggul juga jebol pada 15 Oktober dan 12 November 2017.

Tanggul-tanggul yang jebol terbuat dari semen dan tingginya hanya 1 meter dari permukaan jalan. Kali Pulo yang melintasi Jatipadang nampak sempit. Lebar kali itu hanya 2 meter, kanan kirinya diduduki oleh rumah.

Semakin ke hilir, Kali Pulo semakin sempit. Otomatis, ketika hulu mengirim air dengan deras, air meluap dari kali. Ketika kali sudah tidak mampu menampung air, tanggul akan jebol. 

"Sebelum jebol itu saya duduk di sini (tanggul), terus air itu deras banget, cuma makin ke sana (hilir) makin sempit kan. Itu (tanggul) sebelum jebol, air sampai balik lagi lho ke arah sana (hulu)," ujar Cepi, salah satu warga Jatipadang.

Baca juga : Mengapa Jatipadang Sering Alami Banjir?

Bagi warga Jatipadang, banjir sudah menjadi rutinitas sehari-hari.

Saban musim hujan, mereka angkut-angkut barang. Ketika air surut, mereka mulai bersih-bersih, dan berulang lagi keesokan harinya.

Mereka ingin terbebas banjir, seperti halnya warga lain di Jakarta Selatan yang kini sudah bebas banjir.

"Jatipadang ini dianaktirikan. Pak Gubernur enggak usah ngomongin penjajahan Belanda, ini loh Pak, dari zaman Belanda enggak pernah dibangun," kata Cepi.

Warga berharap rumah-rumah di bantaran kali digusur sehingga kali bisa dilebarkan.

Tunggu kebijakan gubernur

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Holi Susanto tak ingin terlalu jauh bicara normalisasi kali. Sebab, hambatan normalisasi sendiri belum dapat dibereskan.

Holi mengatakan, instansinya tak bisa sembarangan menggusur warga.

"Masih ada lahan-lahan di pinggir kali yang terkena trase yang belum dibebaskan, dan belum cukup ketersediaan rumah susun untuk relokasi warga-warga bantaran kali," ujar Holi.

Baca juga : Sandiaga: Ajudan, Tolong Cek Ada Tanggul Jebol di Jatipadang

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau pengerukan Kali Krukut, Jakarta Selatan, Selasa (14/11/2017) siang.Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau pengerukan Kali Krukut, Jakarta Selatan, Selasa (14/11/2017) siang.
Selain karena tak adanya rusun, normalisasi yang melibatkan penggusuran, tak bisa diputuskan di tingkat kota.

Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi meyakini banyak warga di bantaran sungai tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) dan bisa digusur. Namun, ia tetap tak akan menggusur tanpa seizin gubernur.

Baca juga : Tanggul di Jatipadang Jebol Lagi

"Tunggu kebijakan Pak Gubernur," kata Holi.

Sementara ini, penanganan banjir yang bisa dilakukan adalah mengeruk kali. Kali yang dikeruk di Jakarta Selatan antara lain Kali Krukut, Kali Pulo, dan beberapa saluran lainnya.

Kompas TV Anies mengimbau warga tidak lakukan pengerukan kali di wilayah rawan banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com