JAKARTA, KOMPAS.com - Warga rumah susun (rusun) Daan Mogot, Jakarta Barat, mengeluhkan kondisi air yang tak layak dikonsumsi. Air yang mengalir dari pipa perusahaan daerah air minum (PDAM) berwarna kuning.
Selama tiga tahun menempati rusun, warga delapan blok di sana hanya menggunakan air PDAM untuk mandi dan mencuci.
"Airnya warna kuning, enggak berani kalau dipakai untuk masak," kata Sulastri, seorang penghuni Rusun, Kamis (23/11/2017).
Menurut Sulastri, jangankan dipakai untuk keperluan makan dan minum, untuk mandi saja kulit akan gatal-gatal.
"Ke kulit itu rasanya gatal, ini juga bintik-bintik," kata Sulastri yang sebelumnya tinggal di pinggiran sungai di daerah Rawa Buaya, Jakarta Barat.
Baca juga : Ahok Sebut Tower Tambahan Rusun Daan Mogot Segera Rampung
Ipah yang tinggal di Blok C juga mengeluhkan hal yang sama, yakni air yang tidak bisa dikonsumsi.
"Kalau air di sini paling buat mandi saja, kalau buat masak atau minum kami beli air galon ke luar," kata Ipah.
Bahkan kata Ipah, sekitar 3 tahun lalu saat pertama kali menempati Rusun Daan Mogot, air yang mengalir ke kamar mandinya bercampur lumpur dan kadang-kadang ada cacing-cacing kecil.
"Saya sampai merinding kalau ke kamar mandi, enggak mandi lengket, mandi banyak cacing," kata dia.
Agus, pedagang makanan di sekitar Rusun, mengatakan dia harus mondar-mandir untuk mendapatkan air bersih. Air yang berwarna kuning itu tidak mungkin digunakannya untuk memasak.
"Kasian yang beli, perut sih kenyang, tapi habis makan sakit perut, jangan sampe kaya gitu," kata Agus.
Saat Kompas.com melihat air yang ada di toilet penghuni Rusun, air yang mengalir memang berwarna agak kekuning-kuningan dan terasa licin di kulit.
Warga Rusun Daan Mogot berharap pihak pengelola bisa memperbaiki kondisi air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.