Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setumpuk Pekerjaan Rumah dari Warga Jaksel untuk Gubernur Anies

Kompas.com - 24/11/2017, 10:28 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai permintaan diungkapkan warga Jakarta Selatan ketika bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Sarbini, pada Kamis (23/11/2017). Tiap perwakilan dari 10 kecamatan menyampaikan kebutuhan wilayahnya.

Mirza, anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Ulujami yang mewakili Pesanggrahan mengeluhkan soal banjir. Ia meminta agar Anies mengubah perumahan Mini Country menjadi embung.

"Di RW tersebut konturnya rendah sekali, baiknya dijadikan embung. Nah itu perlu pembebasan lahan," ujar Mirza.

Selain itu, Kali Pesanggrahan dan Kali Uangan yang melintasi Pesanggrahan, agar segera dinormalisasi.

Perwakilan dari Kecamatan Cilandak, Timbul Silitonga yang menjabat Ketua LMK Pondok Labu juga meminta Anies melanjutkan pembangunan waduk di RW 03 Pondok Labu dan RW 12 Cilandak Barat.

"Kami maunya dilanjutkan Pak, supaya bisa menampung air di sekitarnya dan sekalian untuk pemasangan pembuatan turap di sepanjang Kali tersebut sampai RW 02," kata Timbul.

Soal kali juga jadi masalah di Kecamatan Setiabudi. Mulyadi, Ketua RW 04 Karet Semanggi mengeluhkan adanya gedung yang membuat sempit kali.

Baca juga : Warga Ulujami Minta Anies Ubah Perumahan Mini Country Jadi Embung

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Sarbini, Kamis (23/11/2017).KOMPAS.com/Nibras Nada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Sarbini, Kamis (23/11/2017).
"Ada salah satu pemilik gedung, menurap kali. Tapi bukan menjadi lebar, kalinya malah menyempit jaraknya," kata Mulyadi.

Mulyadi juga meminta agar Jalan Garnisun di sebelah Plaza Semanggi, segera diserahkan ke Pemprov DKI Jakarta agar bisa dimanfaatkan pengendara. Anies juga diminta mengalihkan bekas kantor Kelurahan Karet Semanggi sebagai markas karang taruna.

Sementara itu, Deded Zohan dari Kebayoran Baru meminta agar Anies membuat taman khusus lansia di dekat Taman Langsat. Ia siap menyerahkan rancangan revitalisasi Taman Langsat.

Baca juga : Anies: Tidak Penting Pilih Siapa Saat Pilkada, yang Penting Kita Kerja Bersama

"Taman Langsat dulu namanya Taman Lansia Langsat tapi kegiatannya kurang. Yang lebih dikenal pasar burung ketimbang tamannya. Alangkah baiknya Pasar Burung tetap eksis, tapi tamannya dihidupkan," ujar Deded.

Adapun Ahmad Iskandar, Ketua RW 10 Pasar Minggu merasa hal yang paling urgent untuk dibenahi di wilayahnya adalah membatalkan pembangunan Rusun Pasar Minggu. Ia mengatakan akibat dibangunnya rusun itu, dipo sampah Pasar Minggu ditutup dan berakibat kesulitan membuang sampah.

"Kami forum RT, RW, LMK, protes keras dibangunnya rusunawa," ujar Ahmad.

Ahmad mengeluhkan kinerja Wali Kota Jakarta Selatan yang dianggapnya bertanggung jawab terhadap penyelesaian proyek rusun itu. Ia juga meminta Anies mencopot Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air lantaran melarangnya meminjam bantaran kali untuk tempat transit sampah. Anies juga diminta menghapus sistem zonasi lantaran banyak rekannya yang tak bisa meminjam uang ke bank, dengan alasan lahannya berada di jalur hijau.

Dari kecamatan lainnya, warga meminta agar Anies memperhatikan kesejahteraan para anggota LMK, kader posyandu, dan guru ngaji.

Baca juga : Anies Minta Warga Tidak Saling Menyalahkan

Dalam bidang agama, perwakilan warga Tebet minta dibuatkan masjid baru, sedangkan warga Kebayoran Lama minta Masjid Al Huda yang dahulu berdiri di atas Pondok Indah Mall diselesaikan pembangunannya.

Terkait usulan-usulan warga ini, Anies tak menjawab spesifik apakah akan dapat mewujudkannya. Ia hanya menyampaikan ke warga, tak bisa semua rencana dieksekusi secepatnya.

"Bapak Ibu catat, Anies-Sandi dipilih menjalankan mandat bukan semua urusan selesai satu bulan. Jadi kami kerjakan bertahap, ada yang di bulan pertama, bulan kedua, tahun pertama tapi insya Allah semua yang mendasar, kami bereskan satu per satu untuk warga Jakarta," ujar Anies.

Kompas TV Tanggapan ini disampaikan oleh Anies Baswedan saat berada di Balai Kota Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com