Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curahan Hati Bapak yang Viral Jalan Kaki Sambil Gendong 2 Anaknya...

Kompas.com - 27/11/2017, 09:21 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

Kepala Seksi Data dan Informasi Dinas Sosial DKI Jakarta Miftahul Huda, menyebut pernah memulangkan Andi Sudirman pada 2016 lalu.

"Dia datang dan minta dipulangkan ke Bone. Tapi waktu itu dia minta duit berapa juta saya lupa untuk naik pesawat. Plafon dari kami adalah naik kapal laut waktu itu bukan pesawat, lalu dia marah-marah," kata Miftahul kepada Kompas.com, Sabtu (25/11/2017).

Menurut Miftahul, Andi akhirnya dipulangkan naik kapal. 

Ketika Kompas.com mengonfirmasi hal tersebut, Andi membantahnya. Ia justru kaget mendengar kabar tersebut.

Baca juga : Dinsos DKI Cari Bapak Gendong 2 Anak yang Ingin Pulang ke Bone 

Andi yang merupakan tukang buah keliling mengaku belum pernah dikunjungi oleh pihak Dinas Sosial sekali pun, apalagi sampai dipulangkan ke Bone pada 2016.

"Kalau saya pulang ke Bone, mungkin saudara-saudara saya sudah tahu kalau bapak saya meninggal di Jakarta, tapi ini buat kirim kabar ke sana saja susah," kata Andi sambil mengerutkan alisnya.

Baca juga : Dinsos DKI Ingin Rawat Kedua Anak Andi Sebelum Dipulangkan ke Bone

Justru, kata Andi, istrinyalah yakni Dewi Herlina, bersama ibu kandung Andi yang selalu berusaha dengan mendatangi langsung beberapa stasiun televisi, berharap keluarganya bisa dibantu.

"Pernah ke Indosiar, sampai harus pinjam sana-sini untuk ongkos ke sana, tapi baru sampai tahap ditanya-tanya, belum ada kelanjutannya lagi," kata Andi.

Maka dari itu, Andi justru heran ketika mendengar kabar bahwa dirinya pernah dipulangkan ke Bone pada 2016 lalu dan kini kembali lagi ke Jakarta.

"Kok bisa ya bilang saya sudah pernah dipulangkan, bertemu saja belum pernah," ucap Andi.

Andi juga membantah pernyataan Dinsos yang menyebut ia ditinggal istrinya sehingga terpaksa membawa kedua anaknya dengan berjalan kaki.

Baca juga : Bapak yang Gendong 2 Anaknya Bantah Ditinggal Istri dan Diongkosi Dinsos 

Nasib Keluarga Andi Terganjal Permasalahan Identitas Kependudukan

Andi yang hanya seorang penjual buah keliling dan servis telepon seluler, berjuang keras agar anaknya tidak senasib sepertinya. Tetapi, keinginannya ini tersandung kartu identitas yang tak dimilikinya.

Ya, Andi mengaku tidak memiliki KTP, juga kartu keluarga. Ketiga anaknya juga tidak memiliki akta kelahiran.

Andi bercerita, dia lahir di Luar Batang, Jakarta, pada 10 Oktober 1975. Dia merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara. Dua adiknya meninggal, yang tersisa tinggal empat orang.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com