Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Tak Puas, Mengapa Laskar Merah Putih dan Menwa Dapat Dana Hibah?

Kompas.com - 27/11/2017, 21:11 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta belum menyetujui pemberian dana hibah kepada Laskar Merah Putih dan Komando Resimen Mahasiswa (Menwa). Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta William Yani berkeras meminta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) untuk menjelaskan terlebih dahulu alasan pemberian dana hibah itu.

"Kami minta laporan tertulis dari Kesbangpol kenapa Menwa dapat Rp 1 miliar dan Laskar Merah Putih dapat Rp 500 juta. Waktu itu sudah ada jawabannya tetapi terlalu normatif," ujar William dalam rapat banggar di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (27/11/2017).

"Apakah harus segitu? Karena kami belum mendapatkan laporan apa yang sudah mereka lakukan sebelumnya," tambah dia.

Kepala Bakesbangpol DKI Jakarta Darwis Muhammad Aji menjelaskan, alokasi untuk Komando Resimen Mahasiswa berdasarkan pada Surat Keputusan Bersama (SKB) dari Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertahanan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan Menteri Pemuda dan Olahraga tahun 2014. Isinya tentang pemberdayaan Menwa dalam hal bela negara.

Baca juga : Laskar Merah Putih Sebut Dana Hibah Rp 500 Juta untuk Bela Negara

Sementara untuk Laskar Merah Putih, ada MoU atau kesepakatan antara Kementerian Pertahanan dan Laskar Merah Putih. Di samping itu, ada surat perintah dari Kemenhan kepada Pemprov DKI Jakarta agar menganggarkan kegiatan bela negara bagi 1 juta orang sampai tahun 2019. Laskar Merah Putih yang sudah memiliki MoU dengan Kemenhan menjadi organisasi yang dipercaya melakukan kegiatan pelatihan bela negara itu.

"Kami sampai 2017 ini baru 1.000 orang, Pak. Kalau ada ormas lain yang dapat lagi itu silakan kerjasama MoU dengan Kemenhan tentang pendidikan bela negara," kata Darwis.

Namun, jawaban Darwis belum memuaskan anggota Dewan. William mengatakan tidak masalah jika kedua organisasi itu diberi dana hibah. Namun, dia bertanya mengapa besarannya mencapai Rp 1 miliar untuk Menwa dan RP 500 juta untuk Laskar Merah Putih.

"Itu nominal segitu dasarnya apa? Lalu kenapa hanya lembaga itu saja yang diberikan?" tanya William.

Darwis diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu pada rapat banggar besok.

"Siapkan besok ya Pak. Kenapa Menwa dapat Rp 1 miliar, kenapa Laskar Merah Putih dapat Rp 500 juta," kata William.

Dana hibah untuk dua organisasi itu belum diputuskan. Besok baru diputuskan apakah dua organisasi itu mendapat dana hibah atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com