Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Kolam Ikan, Nasib Anggaran Kunker DPRD Ditentukan Hari Ini

Kompas.com - 28/11/2017, 08:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain kolam ikan Rp 620 juta, anggaran lain di SKPD Sekretariat Dewan yang menarik perhatian adalah anggaran kunjungan kerja (kunker). Anggarannya mencapai Rp 107,7 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Anggaran itu dibutuhkan untuk biaya hotel, representasi, taksi, hingga tiket pesawat. Namun, koefisien pengali dalam anggaran ini begitu banyak.

Pada situs apbd.jakarta.go.id, jumlah orang yang ikut kunjungan kerja dalam satu tahun ditulis 7.752 orang. Padahal jumlah anggota Dewan hanya 106 saja.

Kemarin, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi memberi instruksi untuk mengevaluasi kembali anggaran kunker itu.

"Lalu masalah kunker Dewan, saya akan efisiensikan. Jangan juga jadi gorengan, saya pastikan itu ada payung hukumnya. Saya juga minta kepada seluruh Dewan agar anggaran diefesiensikan bisa lebih berguna untuk masyarakat yang membutuhkan," ujar Prasetio dalam rapat banggar kemarin, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (28/11/2017).

Baca juga : Anggaran Renovasi Kolam Rp 620 Juta Resmi Dicoret dari RAPBD 2018

Sebelum rapat dimulai, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik juga mengatakan anggaran kunker akan direvisi. Dia mengatakan ada kekeliruan dalam koefisien pengalinya.

"Mungkin evaluasi soal kunker (kunjungan kerja) kali, ya, penghitungannya menurut saya agak keliru," ujar Taufik.

Kemarin, forum banggar menyepakati bahwa anggaran kunker akan dievaluasi. Namun, berapa pengurangannya belum diputuskan. Hari ini akan menjadi penentu berapa besar anggaran untuk kunjungan kerja anggota Dewan.

Kolam di DPRD DKI Jakarta yang rencananya akan direhabilitasi dengan anggaran Rp 620 juta. Foto diambil pada Selasa, (21/11/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Kolam di DPRD DKI Jakarta yang rencananya akan direhabilitasi dengan anggaran Rp 620 juta. Foto diambil pada Selasa, (21/11/2017).

Sebelum anggaran kunker, DPRD DKI Jakarta sudah memutuskan untuk mencoret anggaran kolam ikan sebesar Rp 620 juta. Instruksi ini diberikan langsung dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Prasetio gerah dengan tuduhan yang menyebut dia sebagai pengusul kolam itu. Pada rapat banggar kemarin, Prasetio dengan nada tinggi meminta anggaran tersebut dicoret dari RAPBD 2018.

"Saya meminta agar TAPD sekali lagi itu tolong dicoret, Rp 620 juta. Karena saya enggak merasa memerintahkan untuk merenovasi itu," ujar Prasetio.

Baca juga : Akui Ada yang Keliru, DPRD DKI Akan Evaluasi Anggaran Kunker dan Kolam

Pembahasan anggaran 2018 pun segera menemui titik akhir. Hari ini merupakan hari terakhir pembahasan anggaran dalam forum banggar. Kemudian, besok akan dilakukan pengesahan APBD DKI 2018.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan ini merupakan ketentuan baru dari Kementerian Dalam Negeri. Bahwa setiap APBD di provinsi harus sudah disahkan paling lambat 30 November. Hal ini agar Kemendagri memiliki waktu yang cukup untuk mengevaluasi isi APBD itu.

Saefullah mengatakan sanksi yang dikenakan bila terjadi keterlambatan adalah gaji kepala daerah tidak cair selama 6 bulan.

"Kalau itu telat, sanksi yang 6 bulan itu akan diberlakukan. Kalau dulu kan peringatan, sekarang ini sudah betul-betul efektif, harus selesai di November ini. Ini bukan hanya provinsi DKI tapi provinsi lain juga," ujar Saefullah.

Baca juga : Sandiaga: Gila Aja Kami Tambah Anggaran Kunker, Saya Itu Hemat Banget 

Kompas TV Meski anggaran sudah disepakati oleh pemerintah dan DPRD, pemerintah, dalam hal ini Kemendagri, bisa mengevaluasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com