"Saat penjelasan ke pilot adik saya ribut sama terlapor. Saya pikir, ada ribut-ribut lagi saya rekam. Saya rekam biar ada pembuktian. Karena pas kejadian awal adik saya menahan lengan, biar saya ada bukti," kata Ricko.
Pramugari itu berang saat melihat percekcokan itu direkam. Dia mencoba merebut ponsel Ricko. Ricko pun mempertahankan ponselnya.
Dalam peristiwa itu, Ricko merasa tertampar di bagian wajahnya oleh si pramugari.
"Saya kerasa terkena pukul dua kali, saya ngomong 'saya dipukul nih'. Saya enggak tahu dia sengaja mau mukul apa tujuannya mau ambil HP saya," ujar Ricko.
Percekcokan itu dilerai awak kabin dan pilot pesawat. Namun, Ricko merasa perbuatan pramugari itu telah melewati batas.
"Saya sudah buat laporan ke polisi bandara Soetta, saya sudah BAP, sudah visum. Itu kan tindak pidana umumnya, saya mau ke sana lagi untuk melapor perdatanya ke bagian otoritas. Saya juga akan melapor ke Ombudsman, ke Kemenhub juga," ucap Ricko.
Pihak Lion Air, Selasa, membenarkan adanya keterlambatan dan insiden yang melibatkan pramugari dan penumpang dalam penerbangan itu. Pihak maskapai juga telah meminta keterangan dari pramugari yang dituduh.
"Pihak manajemen Lion Air melakukan pemanggilan kepada FA2 (pramugari yang dituduh) tersebut pada Selasa (28/11/2017). Sementara, FA2 tidak diterbangkan hingga masalah ini selesai," kata Corporate Communication Lion Air Group Ramaditya Handoko dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.