Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Jenazah Dibuat Khusus, Aman Saat Diterjang Ombak Kepulauan Seribu

Kompas.com - 29/11/2017, 06:43 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Kepulauan Seribu Irmansyah mengatakan, kapal angkut jenazah dibuat secara khusus sehingga membutuhkan anggaran yang tak sedikit. 

"Kapal jenazah dibuat khusus. Ada penguncinya untuk membuat keranda tidak bergerak di terjang ombak. Termasuk nantinya untuk jenazah yang ditemukan di laut, di perairan kepulauan Seribu, itu bisa pakai kapal jenazah," ucap Irmansyah saat dihubungi Selasa (28/11/2017).

Menurut Irmansyah, kebutuhan kapal jenazah mendesak karena disetiap kelurahan di kepulauan Seribu memiliki tempat pemakaman yang berbeda pulau. Ia mencontohkan pulau Pramuka dan Panggang memiliki tanah pemakaman di pulau Karya.

Selain itu bagi warga yang hendak pulang membawa kerabatnya yang meninggal di daratan, perlu transportasi untuk membawa jenazah. Kapal ambulans sesuai SOP tidak diperkenankan membawa jenazah.

Baca juga : Sandi: Tak Adil, Warga Sewa Kapal hingga Rp 7 Juta untuk Antar Jenazah

Pulau PramukaKOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Pulau Pramuka

Soal dana, Irmansyah mengungkapkan tidak ada perubahan yakni dianggarkan sekitar Rp 2 miliar per kapal dari rencana dua kapal untuk Kepulauan Seribu Utara dan Kepulauan Seribu Selatan.

Hal itu karena kapal tersebut memiliki spesifikasi khusus yang dibuat sesuai kebutuhan masyarakat kepulauan Seribu.

"Ini karena spesifikasinya khusus. Pulau di sini berdekatan dan kecil. Selain itu sesuai kebudayaan di Indonesia, di sini jenazah biasanya dikelilingi keluarga atau kerabat jadi dibuat tempat duduk," ujarnya.

Irmansyah mengungkapkan pihaknya terus berusaha untuk mewujudkan kebutuhan kapal angkut jenazah. Ia menargetkan pengadaan kapal ini selesai tahun depan.

"Saya targetkan selesai di triwulan pertama, atau paling lambat awal triwulan kedua. Sudah diusulkan dalam RAPBD dan kita harap tetap dikomunikasikan di DPRD sehingga pengadaan barang dan jasa tidak lama-lama," ucapnya.

Baca juga : Alasan Belum Adanya Kapal Angkut Jenazah untuk Warga Kepulauan Seribu

Irmansyah mengungkapkan, pemenang lelang sebelumnya sudah memenuhi kualifikasi untuk membuat kapal jenazah ini. Namun akibat waktu yang terlalu mepet, pembuatan kapal jenazah ini menjadi terkendala sehingga diajukan ulang untuk 2018.

Dalam laman apbd.jakarta.go.id yang diakses Rabu (29/11/2017), anggaran yang disiapkan DKI untuk pengadaan kapal angkut jenazah di Kepulauan Seribu sebesar Rp 5,85 miliar. 

Anggaran untuk setiap kapal angkut jenazah itu tercantum di masing-masing kecamatan, yakni Kepulauan Seribu Utara dan Kepulauan Seribu Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com