"Kita periksa lagi takut ada misalnya bagian paha yang patah, itu akan kita carikan solusinya, apakah dibakar atau dijadikan makanan hewan," kata Marina.
Baca juga : Sumarsono Sebut PD Dharma Jaya Defisit Rp 6 Miliar
Selain itu, ketika proses pendistribusian, petugas-petugas dari PD Dharma Jaya membawa daging-daging itu menggunakan truk boks yang memiliki pendingin yang telah disesuaikan.
Pada saat pembagian daging, petugas-petugas PD Dharma Jaya juga mempersilahkan para warga untuk menukar daging yang telah dibelinya jika daging tersebut berbau, rusak atau lainnya.
"Pada saat penyaluran kalau ada yang rusak bisa ditukar, dan selanjutnya dibuatkan berita acara. Jadi kalau ada yang komplain tidak layak konsumsi itu dasarnya dari mana?" ucapnya.
Menurut Marlina, jika daging busuk tersebut dituduhkan berasal dari PD Dharma Jaya, maka tuduhan tersebut harus didasari dengan bukti. Karena, selama ini proses pendistribusian hingga penyaluran langsung dikontrol oleh para petugas PD Dharma Jaya di lapangan.
Baca juga : Warga Rusun Rawa Bebek Keluhkan Kualitas Daging Tak Layak Konsumsi
"Saya tidak pernah menjual di Program Pangan Murah, kita hanya melayani KJP dan di momen seperti Lebaran dan sebagainya. Penyalurannya pakai mobil yang memiliki pendingin dibawah 15 derajat, supaya daging tetap segar dan higienis," ucap Marina.
Pada saat proses pemotongan di gudang pun, para petugas dilengkapi dengan sarung tangan, masker penutup mulut, penutup kepala, dan seragam yang didesain khusus agar daging tidak terkontaminasi bakteri yang bisa membuat daging busuk.