Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Semua Fraksi Interupsi Pengesahan APBD DKI 2018, Termasuk F-PKS

Kompas.com - 30/11/2017, 15:13 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang paripurna pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2018 diwarnai dengan intrrupsi. Interupsinya datang hampir dari semua fraksi di DPRD DKI Jakarta.

Ketua Fraksi Demokrat-PAN Taufiqurahman yang pertama kali meneriakan interupsi saat Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta persetujuan pengesahan.

"Kami Fraksi Demokrat-PAN kecewa," kata Taufiqurahman dalam sidang paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (30/11/2017).

Taufiq kecewa karena fraksinya sudah menanyakan beberapa hal pada saat paripurna penyerahan Rancangan APBD. Namun pertanyaan itu belum terjawab sampai saat ini.

Baca juga : Dihujani Interupsi, APBD DKI 2018 Sebesar Rp 77,117 Triliun Disahkan

"Hingga detik ini kami tidak menerima jawaban atau penjelasan apapun," kata Taufiq.

Salah satu yang disoroti Fraksi Partai Demokrat-PAN adalah target pendapatan pajak yang dinilai terlalu tinggi. Padahal, kata Taufiq, ekonomi sedang lesu.

Setelah Taufiqurohman, anggota Dewan dari Fraksi Partai Golkar, Ramli, ikut interupsi. Ramli mengeluhkan beberapa kawasan di Jakarta Utara yang kondisinya sudah memprihatinkan.

Baca juga : Fraksi Demokrat-PAN DPRD DKI Tolak RAPBD DKI 2018

Dia mengatakan sudah menyampaikan hal ini setiap selesai reses. Namun tidak kunjung ada penyelesaiannya.

Ramli juga menyinggung ucapan Anies ketika pidato paripurna lalu. Ramli menyinggung cerita selendang Sadiah yang dulu diceritakan Anies.

"Saya yakin haqul yakin dengan selendang ibu Sadiah akan bisa mengangkat kesejukan yang berkeadilan bagi warga Jakarta," kata Ramli.

Setelah itu, giliran anggota Fraksi PKS Ahmad Yani yang interupsi. Ahmad Yani mengeluhkan tidak adanya jembatan penyeberangan orang di kawasan Mampang, Pasar Minggu, dan kawasan Pejaten. Menurut dia, hal ini membahayakan nyawa warga. PKS merupakan partai pendukung Anies-Sandi, bersama Gerindra.

Baca juga : Pengadaan Tanah Rp 798 Miliar di RAPBD DKI 2018 Tanpa Rincian Rawan Dikorupsi

Anggota Fraksi PDI-P William Yani juga melakukan interupsi. William mengatakan masalah Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan dalam APBD 2018 masih mengganjal bagi dia.

Begitu juga dana hibah untuk Himpaudi yang alamatnya menumpang di tempat lain. Dia juga menyayangkan eksekutif tidak bisa menjelaskan teknis program mereka.

"Kami sampai sekarang belum tahu seperti apa itu program OK OCE, OK OTRIP, dan DP 0," kata William.

Suasana sidang paripurna pengesahan APBD DKI 2018 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (30/11/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Suasana sidang paripurna pengesahan APBD DKI 2018 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (30/11/2017).
Anggota Fraksi PKB, Abdul Azis, interupsi dan bertanya soal dana hibah ke ormas yang menurut dia belum jelas alasannya. Ketua Fraksi Partai Nasdem Bestari Barus menginterupsi soal dana hibah masjid yang hanya sedikit pada APBD 2018.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com