Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apresiasi untuk Pengelola Bank Sampah di Jabodetabek

Kompas.com - 03/12/2017, 10:33 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unilever Indonesia mengandeng Dinas Lingkungan Hidup DKI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kembali menggelar Apresiasi Program Jakarta Green and Clean 2017 di Taman Menteng, Minggu (3/12/2017).

Acara ini dibuat untuk mengapresiasi pengelola bank sampah se-Jabodetabek, yang telah membantu pemeliharaan lingkungan, serta menyertai pemerintah dalam mengurangi sampah.

"Pengelolaan sampah adalah kegiatan wajib, di pemerintahan kami dari DLH diwajibkan menurunkan volume sampah yang akan diolah TPA Bantargerbang untuk DKI," ucap Sekretaris DLH Provinsi DKI, Yusiono A Supalaldi di Jakarta, Minggu (3/12/2017).

"Untuk bisa meningkatkan pengurangan salah satunya melalui bank sampah. Mereka (bank sampah) ini penting dan berperan langsung dalam memberikan efek pengurangan sampah," kata Yusiono.

(Baca juga: Keberadaan Bank Sampah Jadi Poin Penilaian untuk Pengelola Wilayah)

Apresiasi ini digelar di 18 kota di Indonesia. Unilever sejak 2008 sudah mulai mengadopsi pendekatan bank sampah yang jumlahnya saat ini sudah mencapai 2.237 bank sampah di seluruh Indonesia.

Jumlah bank sampah tersebut sudah membantu mengurangi 4.787 ton beban sampah ke TPA pada 2017. Untuk di Jakarta sendiri, total ada 290 bank sampah dengan total sampah yang dikelola sebesar 582 ton pada 2017.

"Sampah menjadi masalah yang pelik di lingkungan kita, karena itu hal ini tidak bisa ditangani sendiri-sendiri, tapi bersama-sama," ucap Head of Environment and Sustainability Yayasan Unilever Indonesia Maya Tamimi.

Menurut Maya, dibutuhkan upaya berkesinambungan dalam mengelola sampah yang melibatkan seluruh pihak. Unilever sendiri ke depannya akan berupaya untuk menekan produksi sampah yang tidak bisa didaur ulang.

"Sampah plastik masih menjadi problem utama. Komitmen kami semua hasil produksi plastik dari produk kami (Unilever) sebelum 2025 akan bisa didaur ulang," kata Maya.

Kompas TV dr. Gamal Albinsaid menjadi 1 dari 50 inovator sosial paling berpengaruh di dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com