JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Gubernur DKI Anies Baswedan memiliki ide untuk mengadakan nikah massal pada malam pergantian tahun 2017 ke 2018. Nikah massal secara gratis itu diperuntukan bagi warga kelas menengah ke bawah.
"Ada juga ide yang sangat bernas (brillian) dari Pak Gubernur adalah bagaimana juga pasangan-pasangan yang ingin menikah di tahun baru ini dari kalangan menengah ke bawah kami fasilitasi," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/12/2017).
Selain pasangan yang baru akan menikah, Sandiaga mengatakan, pasangan yang sudah menikah tapi belum memiliki buku nikah juga bisa mendaftar. Rencana nikah massal itu akan dikoordinasikan oleh Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta.
Baca juga : Malam Pergantian Tahun, DKI Sebar Panggung Hiburan di Kalijodo hingga TMII
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah Pasangan pengantin menaiki mobil pemadam kebakaran (damkar) di kawasan Malioboro, DI Yogyakarta, Selasa (26/9/2017). Acara Nikah Bareng Pancasila Sakti dengan mahar seperangkat alat salat dan membaca teks Pancasila itu diikuti delapan pasangan pengantin untuk membantu masyarakat kurang mampu agar mendapat legalitas pernikahan serta menyemarakkan HUT Kota Yogyakarta yang ke-261.
"Kasihan karena warga mungkin enggak punya uang, ini kan ada keterbatasan, tapi mereka sudah ingin menikah atau yang sudah menikah tapi belum punya surat-surat nikahnya," kata dia.
Sandiaga menyampaikan, dengan adanya nikah massal pada malam pergantian tahun, para pasangan itu akan mudah mengingat tanggal pernikahan mereka karena adanya pesta perayaan malam tahun baru. Teknis acara tersebut akan diatur oleh Biro Tata Pemerintahan.
Baca juga : Gelar Nikah Massal, Ridwan Kamil Sebut untuk Kurangi Jomblo di Bandung
"Nanti teknisnya teman-teman dari Biro Tapem (Tata Pemerintahan) yang akan sampaikan," ucap Sandiaga.
Selain nikah massal, Pemprov DKI Jakarta juga rencananya menggelar sejumlah acara, seperti car free night di Jalan MH Thamrin dan panggung hiburan yang tersebar di beberapa titik di lima wilayah Ibu Kota.
Kompas TV 49 pasangan mengikuti nikah massal di Poso, Sulawesi Tengah. Seluruh pasangan adalah suami istri yang sudah menikah, tetapi belum tercatat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. 49 pasangan yang menikah massal, terdiri dari pasangan berusia 37-57 tahun. Diiringi anak-anak mereka, semua pasangan mengikuti nikah massal setelah diberi tuntunan nikah oleh bupati Poso, Darmin Sigilipu. Nikah massal digelar di Desa Barati, Pamona Tenggara. Seluruh pasangan pengantin mengenakan busana tradisional khas suku masing-masing, mulai dari Suku Bali, Suku Pamona Poso, dan Suku Tator. Seusai menikah, seluruh pasangan mendapatkan akta nikah secara gratis, tanda pernikahan sudah tercatat secara sah oleh negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.