Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Inspeksi Tanah Abang yang Kini Bersih dari Bedeng Liar

Kompas.com - 05/12/2017, 09:07 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sepanjang Jalan Tenaga Listrik yang terdapat di pinggiran Sungai Ciliwung menuju Tanah Abang tampak bersih dari bangunan semipermanen atau bedeng yang biasa ditempati para pemulung.

Di jalan inspeksi tersebut, hanya ada tembok pemisah antara rel kereta, Jalan Tenaga Listrik, dan Sungai Ciliwung.

"Biasanya di sini penuh bedeng, para pemulung kumpul di bedeng," kata Jafar, salah seorang tukang ojek pangkalan, kepada Kompas.com, Senin (4/12/2017).

Menurut Jafar, baru-baru ini petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kerap menggelar penertiban dan melakukan penjagaan. Sampai saat ini sepanjang jalan inspeksi menuju Tanah Abang itu bersih dari bedeng para pemulung.

"Ini juga biasanya ada Satpol PP ngejagain," ucap Jafar.

Baca juga: Pendatang di Jalan Inspeksi Tolak Tawaran Pulang Kampung Gratis

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede memastikan jalan inspeksi menuju Tanah Abang bersih dari bangunan semipermanen atau bedeng.

Petugas dengan alat berat membongkar bangunan semipermanen ketika penertiban bangunan liar di jalan inspeksi Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017). Pemprov DKI Jakarta melakukan penertiban permukiman liar karena dianggap mengganggu kendaraan yang melintas serta akan menjadi lokasi lintasan alat berat milik pemerintah pusat untuk mengeruk Kanal Banjir Barat.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Petugas dengan alat berat membongkar bangunan semipermanen ketika penertiban bangunan liar di jalan inspeksi Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017). Pemprov DKI Jakarta melakukan penertiban permukiman liar karena dianggap mengganggu kendaraan yang melintas serta akan menjadi lokasi lintasan alat berat milik pemerintah pusat untuk mengeruk Kanal Banjir Barat.

Mangara mengatakan, hal ini terjadi karena pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dalam hal pengawasan.

"Ada pemantauan pengamanan juga dari BBWSCC yang tengah melakukan proyek pengerukan kali," ucapnya.

Menurut dia, hal ini berbeda dengan kondisi pada penertiban-penertiban sebelumnya.

Baca juga: Bisa Dicek, Sampai Hari Ini Jalan Inspeksi Tanah Abang Masih Bersih

Pada penertiban sebelumnya, penghuni jalan inspeksi tak butuh waktu lama untuk kembali membangun bedeng-bedeng di kawasan tersebut.

Pada Senin (13/11/2017) Pemerintah Kota Jakarta Pusat melakukan penertiban di kawasan yang juga diketahui menjadi kawasan prostitusi tersebut.

Sekitar 200 ton sampah hasil bongkaran dikumpulkan dari lokasi tersebut. Mangara pun meminta BBWSCC segera melakukan pengerukan tanah sedimen di kawasan tersebut karena turut digunakan sebagai lokasi prostitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com