JAKARTA, KOMPAS.com — Perseteruan petugas transjakarta dengan Dewi Perssik dan suaminya bertambah panjang. Keduanya saling melapor ke polisi dan merasa benar dengan versi cerita masing-masing.
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menyerahkan proses itu kepada polisi.
"Tunggu sajalah, kalau sudah masuk ke ranah hukum, kita juga sudah enggak bisa ngomong, ya," ujar Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (6/12/2017).
Namun, Budi tetap mendukung petugasnya dalam kasus ini. Menurut dia, petugas transjakarta sudah melakukan tugasnya dengan baik.
PT Transjakarta siap jika harus memberikan pendampingan terhadap pegawainya dalam kasus ini.
Baca juga: Polisi Cek Kebenaran Asisten Dewi Perssik yang Jadi Alasan Terobos "Busway"
"Jadi, buat PT Transjakarta malah kami harus menghargai petugas yang punya dedikasi seperti ini. Sebab, yang dia munculkan bukan kepentingan pribadi, kok," kata Budi.
"Yang kami tahu adalah saat itu ada mobil yang mencoba menerobos. Jadi, orang bertemu petugas transjakarta yang konsisten melakukan tugasnya," ujar Budi.
Baca juga: PT Transjakarta Dukung Petugasnya Laporkan Dewi Perssik
Seorang petugas transjakarta bernama Harry Maulana Saputra melaporkan Dewi Perssik atas ancaman kekerasan dan perlawanan kepada petugas. Sementara itu, pihak Dewi Perssik melalui suaminya juga melaporkan petugas transjakarta itu kepada polisi.
Masalah antara artis yang kerap disapa Depe dan petugas transjakarta tersebut bermula dari beredarnya sebuah video yang memperlihatkan percekcokan di antara mereka di jalur transjakarta.
Baca juga: Suami Dewi Perssik Laporkan Petugas Transjakarta ke Polisi
Peristiwa itu terjadi di depan Pejaten Village, Jakarta Selatan, Jumat (24/11/2017). Depe dan Angga dikabarkan meminta izin masuk ke jalur transjakarta karena seorang asisten Depe mengalami sesak napas dan harus segera dibawa ke rumah sakit.