Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Akan Keluarkan Surat Teguran untuk Penghuni Rusun yang "Bandel"

Kompas.com - 08/12/2017, 14:44 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta Agustino Dharmawan akan mengidentifikasi para penghuni yang membandel alias mampu, tetapi tak mau membayar sewa rusun. Dia bakal mengenakan sanksi kepada penghuni tersebut.

"Itu gampang, saya tantang saja. Kamu mampu nih, kalau tidak bayar (sewa rusun) juga saya kenakan aturan. Kalau (penghuni) digituin pasti bayar (sewa rusun)," ucap Agustino saat dihubungi Jumat (8/12/2017).

Aturan yang dimaksud Agustino adalah surat teguran sampai peringatan sebelum penghuni dikeluarkan dari rusun. Sesuai aturan, ada beberapa langkah yaitu teguran 1, 2, surat peringatan 1, 2, dan dikeluarkan dari rusun.

Agustino mengatakan, selama ini pihak rusun telah melakukan survei dan identifikasi penghuni mana saja yang tergolong mampu. Setelah itu, kata Agustino, para penghuni tersebut sadar dan menjalankan kewajiban mereka.

Baca juga : Atasi Tunggakan Rusun, Kadis Perumahan DKI Usul Dilakukan Pemutihan

"Saya bilang, masa ini (penghuni) sudah lama dilewati (sewa rusun). Ketahuannya juga ketika sudah mau dikeluarkan, dia baru mau membayar (sewa rusun)," ucap Agustino.

Tunggakan sewa penghuni rusun diketahui lebih dari Rp 30 miliar. Jumlah ini tersebar di 23 lokasi rusun yang ada di DKI Jakarta.

Baca juga : Warga Tak Mampu Bayar, DKI Kesulitan Tagih Tunggakan Sewa Rusun

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta Agustino mengidentifikasi warga yang benar-benar tidak mampu membayar rusun. Sebab ada laporan banyak warga yang tidak mau membayar rusun, karena ikut-ikutan warga lainnya. Padahal warga tersebut mampu membayar.

Ini dilakukan setelah laporan keuangan memperlihatkan tunggakan yang ada salah satunya di sektor rusun. Di sisi lain, Sandiaga berharap laporan keuangan Pemprov DKI mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari  Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan keuangan Pemprov DKI tahun 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com