Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak "Retweet" Kegiatan Hackjak 2017, Sandiaga Beralasan karena Banyak Di-"bully"

Kompas.com - 09/12/2017, 16:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sempat mengeluarkan curhat mengenai isi akun Twitter-nya saat menutup kegiatan Hackhak 2017. Ceritanya bermula ketika Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati bercerita tentang banyaknya peserta yang ikut Hackjak 2017. 

"Setelah di-retweet Pak Gubernur banyak sekali pendaftarnya, mungkin kalau di-retweet juga sama Pak Wagub yang ikut lebih banyak lagi," kata Tuty di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (9/12/2017).

Peserta Hackjak 2017 yang hadir tertawa mendengar pernyataan Tuty. Saat tiba giliran berbicara, Sandiaga menyinggung masalah promosi kegiatan Hackjak 2017 melalui Twitter. Dia meminta Tuty mengingatkannya untuk me-retweet kegiatan Pemprov DKI, seperti Hackjak. Dia tidak selalu memeriksa akun Twitter-nya karena banyak bully di sana.

"Pak Gubernur retweet, saya enggak retweet karena enggak dikasih tahu. Sebab, Twitter saya banyak bully-nya," ujar Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga Uno dan Target Investasi Asing Rp 1.000 Triliun di Jakarta

Dia mengatakan, terkadang pesan penting di Twitter sering menumpuk karena banyak yang mengirim pesan. Dia menjadi tidak melihat pesan dari Pemprov DKI Jakarta. Sandiaga berjanji akan membantu promosi program Pemprov DKI.

"Jangankan Hackjak, yang minta promoin barang UKM saja saya retweet, apalagi Hackjak, ya saya retweet," kata Sandiaga.

Seusai acara, Sandiaga ditanya lagi tentang bully di akun Twitter-nya. Dia pun menyampaikan pesan Presiden RI Joko Widodo pada apel bela negara tadi pagi.

"Tadi pagi Pak Jokowi sampaikan, sudahlah ya, hentikan ini hoaks, hentikan saling cibir, saling memecah belah," ucap Sandiaga.

Kompas TV Pemprov DKI optimistis proyek LRT selesai sebelum penyelenggaraan Asian Games.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com