Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Waspadai Diskon Palsu Jelang Akhir Tahun

Kompas.com - 11/12/2017, 10:02 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia meminta masyarakat mewaspadai segala macam produk yang tak layak konsumsi dan diskon palsu jelang akhir 2017.

Hal itu tak terlepas dari maraknya para pelaku usaha yang melakukan cuci gudang atas produk jualannya, seperti makanan, minuman, sembako, dan atau produk fesyen.

"Oleh karena itu, YLKI mengimbau konsumen mewaspadai produk yang sudah tak layak konsumsi, khususnya produk yang mendekati kedaluwarsa atau bahkan produk yang sudah kedaluwarsa," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (11/12/2017).

Cuci gudang, lanjut Tulus, dilakukan pelaku usaha untuk menghabiskan stok dagangannya. Atas dasar hal tersebut, tak jarang mereka kemudian juga memberikan iming-iming diskon kepada konsumennya.

Baca juga: Harbolnas, Jor-joran Diskon Belanja "Online"

Namun, Tulus mengatakan, masyarakat atau konsumen sudah sepatutnya waspada terhadap diskon tersebut.

Pasalnya, diskon yang diberikan, utamanya pada produk fesyen, terjadi setelah harganya dinaikkan terlebih dahulu.

"YLKI sering menemukan harga fesyen yang dinaikkan lebih dulu, misalnya dinaikkan harganya 100 persen dan kemudian diberikan diskon 50 persen. Padahal, ini tindakan yang melanggar regulasi, bahkan bisa dipidana," katanya.

Baca juga: Gramedia.com Siap Ramaikan Harbolnas dengan Diskon dan Tampilan Baru

YLKI, kata Tulus, meminta BPOM dan Dinkes meningkatkan pengawasan dan operasi pasar menjelang tutup tahun ini.

Kemudian, YLKI juga mendesak Kementerian Perdagangan dan atau Dinas Perdangan melakukan pengawasan dan atau survei terhadap harga-harga produk fesyen yang menaikkan harga terlebih dahulu untuk memberikan diskon.

"Selain itu, YLKI juga meminta kepolisian melakukan penegakan hukum terhadap kedua hal tersebut," ujar Tulus.

Kompas TV Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) akan berlangsung 12 Desember 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com