Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Langkah Tegas Anies Menindak Anak Buahnya yang Lalai Atasi Banjir

Kompas.com - 12/12/2017, 09:37 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pompa penyedot air di underpass Dukuh Atas tak berfungsi dengan baik saat lokasi itu terendam banjir setinggi 1 meter, Senin (11/12/2017) sore.

Mulyadi, salah satu operator mesin pompa penyedot air, mengaku sudah mengadukan kerusakan alat tersebut ke dinas terkait sejak 22 Oktober 2017. Namun, tak ada langkah nyata dari dinas terkait untuk memperbaiki pompa itu.

Akhirnya, Mulyadi mengadukan kerusakan itu kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat orang nomor satu di Jakarta itu meninjau kawasan tersebut.

Anies geram mendengar laporan itu. Dia mengaku akan menindak tegas anak buahnya yang tak merespons cepat aduan dari Mulyadi.

Baca juga: Kegeraman Anies Lihat Keteledoran di Underpass Dukuh Atas...

"Kami akan tindak tegas siapa pun yang tidak merespons cepat untuk urusan banjir, akan ditindak tegas," ujar Anies di rumah pompa underpass Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Senin sore.

Menurut Anies, instruksinya sudah jelas.

Dia meminta jajarannya cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan banjir di Jakarta.

"Semuanya, siapa pun yang mendapat laporan, sudah ada instruksi, instruksi dari Gubernur jelas, siaga, pantau semuanya, pastikan semua berfungsi dan ini ada laporan," ucapnya.

Baca juga: Dukuh Atas Banjir 1 Meter, Anies Sebut Perintahnya Tak Dilaksanakan

Anies menegaskan, banjir di Dukuh Atas merupakan hasil keteledoran. Seharusnya, hal ini bisa dicegah. Padahal, Anies sudah mengingatkan jajaran di bawah untuk tetap bersiaga.

"Kami lakukan apel siaga, meminta seluruh aparatur pastikan semua berfungsi dengan baik, setiap potensi masalah dilakukan mitigasi dan ini teledor, ini tidak dilaksanakan," katanya.

Rumah pompa underpass Dukuh Atas mempunyai enam mesin pompa penyedot air. Namun, saat Anies meninjau hanya ada dua mesin pompa yang berfungsi dengan baik.

Akibatnya, kawasan tersebut terendam air setinggi 1 meter.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung meninjau ke lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com