Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Mengaku Terima SMS, Warga Jatipadang Terbiasa dengan Banjir

Kompas.com - 12/12/2017, 10:06 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, warga Kelurahan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sudah terbiasa dengan banjir.

Dia menyebut, ada banyak warga yang mengirim pesan singkat kepadanya bahwa mereka tidak mempermasalahkan luapan air yang merendam permukiman mereka.

"Sebagian dari mereka SMS kepada saya karena saya sering kampanye di situ. 'Udahlah, Pak, bentar lagi juga surut.' Tetapi, kan enggak bisa gitu-gitu terus. Mereka sudah terbiasa, tetapi buat yang lain itu kan enggak sehat," ujar Sandi di Stadion Akuatik GBK, Selasa (12/12/2017).

Sandiaga menjelaskan, warga Jatipadang harus menghilangkan persepsi dan kebiasaan tersebut. Dia tidak ingin permukiman warga Jatipadang terus terendam banjir setiap kali musim hujan tiba.

Baca juga: Anies "Nyebur" Banjir Pantau Tanggul Jatipadang yang Jebol Lagi

Sandiaga meminta warga Jatipadang mendukung program pemerintah untuk mengatasi banjir di sana. Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut bentuk dukungan yang harus dilakukan warga.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi tanggul jebol di Jati Padang, Senin (11/12/2017). Dok. Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Pemprov DKI Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi tanggul jebol di Jati Padang, Senin (11/12/2017).
"Sebetulnya memang daerah itu harus di-support oleh warga untuk memberikan tempat untuk limpahan dari air tersebut. Jadi, warga ada mungkin 200-300 keluarga itu harus rembuk mau bagaimana ke depan," katanya.

Menurut Sandi, salah satu program pemerintah yang akan dijalankan adalah pengerukan kali. Pengerukan itu perlu dukungan dari warga setempat.

Baca juga: Banjir di Jatipadang, Warga Diungsikan ke Mushala

Sementara untuk jangka pendek, Sandi menyebut Pemprov DKI akan selalu menyiagakan karung berisi pasir yang dijadikan tanggul sementara.

"Memang temporary harus pakai karung pasir lagi, pakai karung pasir, dan akan rentan jebol lagi karena inti permasalahannya adalah harus digali terus, sedimentasinya harus dikeruk terus itu kali," ucap Sandi.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan menjelaskan, penyebab utama tanggul jebol di Jatipadang adalah bangunan-bangunan liar yang ada di bibir kali.

Tanggul sementara di Kelurahan Jatipadang, Jakarta Selatan. Foto diambil pada 28 November 2017.Stanly Tanggul sementara di Kelurahan Jatipadang, Jakarta Selatan. Foto diambil pada 28 November 2017.

"Kita semua tahu yang namanya tanggul saluran penghubung (PHB) itu enggak boleh ada bangunan di atasnya. Jadi, ketika hujan dengan intensitas tinggi, ketika PHB ini dialiri debit air yang cukup tinggi, air terhalang bangunan," ujar Teguh.

Baca juga: Upaya Kelurahan Tanggulangi Tanggul Jebol di Jatipadang

Teguh menyebut perlu adanya pembebasan lahan untuk solusi jangka panjang. Namun, dirinya masih menunggu arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pembebasan lahan tersebut.

Banjir kembali terjadi di RW 006 Jatipadang pada Senin (11/12/2017) petang. Tanggul sementara yang disusun setelah tanggul kali itu jebol beberapa waktu lalu hari ini dikabarkan jebol lagi.

Kompas TV Gubernur memerintahkan semua tim memperbaiki tanggul yang jebol di Jatipadang, Pasar Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com