Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2017, 17:30 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Perkumpulan Gerakan OK OCE atau PGO Faransyah Jaya mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan modal bagi warga atau calon wirausaha yang mengikuti pelatihan kewirausahaan.

Menurut Faransyah, PGO hanya memberikan bantuan akses agar calon wirausaha bisa meminjam modal ke bank.

Faransyah menjelaskan, untuk dapat meminjam modal ke bank, ada beberapa hal yang harus dilakukan. PGO menyebutnya sebagai tujuh langkah pasti sukses (7 pas).

Pertama, yakni dengan mendaftar untuk pelatihan di laman www.okoce.me. Kedua, warga akan diberi pelatihan oleh PGO. Ketiga, warga akan didampingi pelatih untuk mengikuti program mentoring.

Baca juga: Sandiaga: Punya Niat Bangun Jakarta, Ikut Program Ok Oce

Keempat, PGO akan menjelaskan proses perizinan usaha. Kelima, warga akan diberi akses untuk memasarkan produknya secara online maupun offline.

Untuk offline, PGO bekerja sama dengan Dinas UMKM DKI Jakarta untuk mengadakan bazaar sebagai lokasi sementara (loksem) dan membangun lokasi binaan (lokbin).

Keenam, warga akan diajarkan cara membuat laporan keuangan untuk menghitung untung dan rugi. Terakhir, barulah warga akan diajari proses untuk mendapatkan modal sesuai kebutuhan usahanya.

Baca juga: Sandiaga: Jangan Sampai KJP Plus, OK OCE, KJS Plus Tertunda...

"Pada saat dia sudah melaksanakan 1-6, terutama laporan keuangan sudah ada, langsung kami daftarkan untuk permodalan," ujar Faransyah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (14/12/2017).

Faransyah menjelaskan, selama ini banyak calon pelaku usaha yang dianggap tidak memenuhi kualifikasi untuk meminjam modal usaha ke bank.

Calon pelaku usaha kebanyakan tidak memenuhi syarat yang diperlukan untuk meminjam modal, seperti tidak memiliki rekening, e-mail, dan syarat-syarat lainnya.

"Yang saya lihat kendalanya mereka (warga) kebanyakan bukan pemodal enggak mau ngasih, tapi kebanyakan mereka itu tidak qualified," kata Faransyah.

Baca juga: Anggaran Rp 82 Miliar, OK OCE Harus Mirip Jakarta Creative Hub

Oleh karena itu, PGO akan mengajarkan warga agar mudah memenuhi syarat yang diperlukan untuk meminjam modal. Setelah syarat dipenuhi, PGO akan langsung mendaftarkan orang yang bersangkutan untuk bisa meminjam modal ke bank, meskipun yang bersangkutan belum membutuhkan modal.

"Jadi, jangan tunggu butuh modal dulu nih. Kalau misalnya dia butuh, dia telepon bank, koordinasi sebentar, dikeluarin (dananya), karena sudah di-assess duluan, sudah dievaluasi duluan," ucap Faransyah.

Baca juga: Siapa Suka Rias? Itu yang Alisnya Kayak Setang Motor, Ayo Ikut OK OCE

Saat ini, PGO sudah bekerja sama dengan Bank DKI untuk membantu akses permodalan. Ke depan, Faransyah berharap bank-bank lain juga dapat bergabung dengan gerakan OK OCE tersebut.

Bantuan lainnya untuk warga mendapatkan modal adalah dengan memudahkan pinjaman tanpa jaminan yang memberatkan.

"Biasanya kan butuh jaminan, tapi kami rencanakan mungkin sampai (pinjaman) Rp 10 juta enggak butuh jaminan yang lebih, jaminan bisa jaminan usahanya," kata Faransyah.

Kompas TV Warga dapat menggunakan kartu OK OTRIP untuk naik transjakarta, metromini, dan mikrolet.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polisi Tilang 3 Pengemudi Mobil Mewah yang Putar Balik dan Lawan Arah di Tol Desari

Polisi Tilang 3 Pengemudi Mobil Mewah yang Putar Balik dan Lawan Arah di Tol Desari

Megapolitan
Pesan Orangtua Alvaro, Pasien Anak yang Meninggal Usai Operasi Amandel: Tolong Kerja Pakai Hati

Pesan Orangtua Alvaro, Pasien Anak yang Meninggal Usai Operasi Amandel: Tolong Kerja Pakai Hati

Megapolitan
Cegah Api Menjalar, Warga jalan Jatayu Kebayoran Lama Estafet Angkut Ember Berisi Air

Cegah Api Menjalar, Warga jalan Jatayu Kebayoran Lama Estafet Angkut Ember Berisi Air

Megapolitan
Belum Tahu Penyebab Pasti Anaknya Mati Batak Otak, Orangtua Alvaro: Kami Masih Bertanya-tanya

Belum Tahu Penyebab Pasti Anaknya Mati Batak Otak, Orangtua Alvaro: Kami Masih Bertanya-tanya

Megapolitan
Damkar: Luas Area Terbakar di Kebayoran Lama Capai 3.000 Meter Persegi

Damkar: Luas Area Terbakar di Kebayoran Lama Capai 3.000 Meter Persegi

Megapolitan
Ledakan dan Tangisan Menggema di Lokasi Kebakaran Permukiman Padat Penduduk di Kebayoran Lama

Ledakan dan Tangisan Menggema di Lokasi Kebakaran Permukiman Padat Penduduk di Kebayoran Lama

Megapolitan
Ijazah Pelajar di Koja Ditahan karena Tunggakan Biaya, DPRD DKI: Ekonomi Ortu Mereka Terpuruk

Ijazah Pelajar di Koja Ditahan karena Tunggakan Biaya, DPRD DKI: Ekonomi Ortu Mereka Terpuruk

Megapolitan
PPKGBK Sebut Negosiasi Royalti Lahan Hotel Sultan Sedang 'Deadlock'

PPKGBK Sebut Negosiasi Royalti Lahan Hotel Sultan Sedang "Deadlock"

Megapolitan
Dirjen Imigrasi: Mentan Syahrul Yasin Limpo Tiba di Indonesia Pukul 18.41 WIB

Dirjen Imigrasi: Mentan Syahrul Yasin Limpo Tiba di Indonesia Pukul 18.41 WIB

Megapolitan
LRT Jabodebek Berlakukan Tarif Normal, Penumpang: Sepadan dengan Layanan dan Fasilitas

LRT Jabodebek Berlakukan Tarif Normal, Penumpang: Sepadan dengan Layanan dan Fasilitas

Megapolitan
Saat Para Bocah di Cipinang Melayu Berebut Cokelat dari Kaesang...

Saat Para Bocah di Cipinang Melayu Berebut Cokelat dari Kaesang...

Megapolitan
Ingatkan ASN DKI Jauhi Pinjol, Heru Budi Singgung Besaran Tunjangan Kinerja

Ingatkan ASN DKI Jauhi Pinjol, Heru Budi Singgung Besaran Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Adu Jotos di Depan Halte BKN Cawang Bermula dari Pengunjung Kafe Mabuk di Luar Kontrol

Adu Jotos di Depan Halte BKN Cawang Bermula dari Pengunjung Kafe Mabuk di Luar Kontrol

Megapolitan
165 Ijazah Pelajar di Koja Ditahan karena Tunggakan Biaya Sekolah, Nilainya Capai Rp 18 Juta

165 Ijazah Pelajar di Koja Ditahan karena Tunggakan Biaya Sekolah, Nilainya Capai Rp 18 Juta

Megapolitan
Mendag Belanja Kaus hingga Rp 1 Juta, Dibagikan ke Pedagang dan Pengunjung ITC Mangga Dua

Mendag Belanja Kaus hingga Rp 1 Juta, Dibagikan ke Pedagang dan Pengunjung ITC Mangga Dua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com