Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sandi, Masih Ada Oknum yang Jual Makam Fiktif di Jakarta

Kompas.com - 15/12/2017, 21:52 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, hingga saat ini masih ada oknum yang memperjualbelikan lahan untuk makam fiktif di Jakarta.

Penjualan lahan itu bisa jadi dilakukan oleh pekerja harian lepas (PHL) yang bekerja di tempat pemakaman umum (TPU) maupun oleh warga.

"Di setiap pemakaman itu mungkin dari PHL-nya sekitar 50 petugas, tetapi ada 250 masyarakat sekitar yang mencari nafkah di tiap pemakaman dan memang kami tidak menutup kemungkinan bahwa ada oknum yang melakukan perdagangan lahan," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/12/2017) malam.

Baca juga : 11 TPU di Jakbar Diklaim Bebas Makam Fiktif

Sandi mengatakan, ia akan menindak tegas oknum-oknum yang memperjualbelikan lahan untuk makam fiktif.

Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak mengeluarkan uang untuk memesan lahan sebelum dibutuhkan.

Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Djafar Muchlisin menyebut, tren penjualan lahan untuk makam menurun drastis setelah sempat marak pada 2016. Namun, saat ini oknum yang menjual lahan makam kembali muncul.

"Kenyataan saat ini memang masih ada, tetapi secara signifikan sudah sangat menurun karena kami berikan sanksi sampai pemecatan, bahkan kami laporkan ke pihak berwajib dengan pasal penipuan," kata Djafar dalam kesempatan yang sama.

Baca juga : Pemprov DKI Bongkar 307 Makam Fiktif

Dinas Kehutanan DKI Jakarta akan melakukan tindakan yang sama untuk oknum yang memperjualbelikan lahan makam.

Sementara itu, untuk mencegah terjadinya jual beli lahan makam, Djafar menyebut Dinas Kehutanan akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sebab, Pemprov DKI Jakarta tidak pernah melakukan penjualan lahan untuk makam.

Kompas TV Pemprov DKI Jakarta berencana akan menutup jalan di Tanah Abang sebagai lokasi berjualan pedagang,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com