JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno baru mengetahui kabar penggerebekan laboratorium pembuatan sabu dan ekstasi di diskotek MG, Jakarta Barat. Sandiaga langsung mengungkapkan keprihatinannya saat ditanya mengenai hal itu.
"Naudzubillahi mindzalik, saya baru baca. Bahwa itu ada sabu cair, saya sangat-sangat prihatin, dan ini ada di tengah-tengah kita semua," ujar Sandi di Masjid Luar Batang, Jakarta Utara, Minggu (17/12/2017).
Sandi sebelumnya sempat ditanya hal yang sama ketika dia berada di Pondok Kelapa, sebelum ke Masjid Luar Batang. Namun, ketika itu Sandi belum mengetahui kabar tersebut.
Setelah mengetahuinya, Sandi mengimbau kepada masyarakat untuk peka dengan lingkungan sekitar. Dia meminta warga untuk melaporkan hal-hal mencurigakan khususnya yang berkaitan dengan narkoba.
Baca juga : Laboratorium Pembuatan Sabu dan Ekstasi Ditemukan di Diskotek MG
"Karena narkoba ini sudah merusak, menyebar, sudah sangat merusak sendi-sendi kemasyarakatan kita," kata dia.
Sandi berjanji akan bersikap tegas terhadap masalah ini. Ketentuan yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta adalah Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2015 tentang Kepariwisataan. Pasal 99 menyebut ketentuan soal pencabutan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) bagi perusahan hiburan malam yang terbukti melakukan pembiaran terjadinya peredaran, penjualan, dan pemakaian narkoba dan atau zat adiktif.
Sebelumnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Polri menggerebek diskotek MG di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat, Minggu (17/12/2017) dini hari. Dari penggerebekan tersebut, petugas menemukan laboratorium pembuatan sabu dan ekstasi.
Baca juga : Sandiaga Janji Tindak Tegas Diskotek MG, jika...
"Telah dilakukan razia, penangkapan bandar narkoba, dan laboratorium yang dilengkapi prekursor untuk pembuatan narkotika jenis sabu dan ekstasi di diskotek MG Club International," ujar Deputi Penindakan BNN Irjen Arman Depari dalam keterangan tertulisnya.
Arman menambahkan, laboratorium tersebut ditemukan di lantai 2 dan 4 diskotek. Selain itu, petugas juga menemukan bahan pembuat sabu dan ekstasi.
"Ada lima orang yang kami amankan. Satu orang yang diduga pemilik laboratorium masih dalam pengejaran," kata Arman.