Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target WTP, Pemprov DKI Fokus Benahi Pencatatan Aset

Kompas.com - 18/12/2017, 21:58 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait laporan keuangan Pemprov DKI. Salah satunya yakni pencatatan aset. Menurut Sandi, pencatatan aset baru pertama kali dilakukan setelah 490 tahun.

"Pekerjaannya buanyak banget, buanyak banget, dan ini ya 490 tahun (aset) enggak dicatat, baru kali ini Pak Firdaus (Kepala Badan Pengelola Aset DKI) dan teman-teman yang catat," ujar Sandi setelah rapat road to WTP di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/12/2017).

Baca juga : Kemelut Aset DKI

Sandi menyampaikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih fokus membenahi pencatatan aset untuk meraih target WTP terhadap laporan keuangan tahun 2017. Mereka memiliki waktu hingga pertengahan Februari 2018 untuk menindaklanjuti berbagai temuan BPK.

Sandi optimistis laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta tahun 2017 akan meraih opini WTP dari BPK.

Untuk merealisasikan terget tersebut, Pemprov DKI menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI Jakarta untuk mendampingi proses pencatatan aset dan pembenahan menuju WTP tersebut.

"Kami alhamdulillah sekarang sudah dapat pendampingan dari Kepala Kantor Perwakilan BPKP untuk memastikan proses ini kami di-guide," kata Sandi.

Baca juga : Aset DKI Rawan Digelapkan

Kepala Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta Achmad Firdaus menjelaskan, saat ini Pemprov DKI sudah mencatat mayoritas aset yang dimiliki. Menurut dia, aset yang belum dicatat hanya sekitar 1 persen.

"Sampai saat ini sudah 98,9 persen. Penginputan itu dana dari Rp 421 triliun, hanya tinggal Rp 4 triliun yang masih belum divalidasi oleh SKPD UKPD," kata Firdaus dalam kesempatan yang sama.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BPKP DKI Jakarta Bambang Utoyo menyampaikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya sudah mencatat aset. Namun, pencatatan itu belum dilakukan menggunakan sistem khusus.

"Dicatat, tapi enggak pakai sistem, pakai (Microsoft) Excel kan, sehingga kalau ditanya lokasinya di mana, koordinatnya berapa, Excel kan enggak bisa. Nah dengan sistem, kami bisa melihat kira-kira fotonya seperti apa, koordinatnya di mana, sehingga bisa lebih bagus," ujar Bambang.

Bambang menjelaskan, BPKP DKI Jakarta mengawasi agar pekerjaan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk meraih WTP itu sesuai rencana. BPKP bersama Pemprov DKI juga berkoordinasi dengan BPK untuk melaporkan pekerjaan yang telah dilakukan agar tetap sesuai ketentuan.

 

Catatan:

Judul berita ini telah mengalami penyesuaian dari judul semula "Sandi: 490 Tahun Aset DKI Tidak Dicatat".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya 'Reschedule' Jadwal Keberangkatan

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya "Reschedule" Jadwal Keberangkatan

Megapolitan
Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Megapolitan
Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com