Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencatatan Aset DKI dengan e-Aset Sudah Dimulai Sebelum Anies-Sandi

Kompas.com - 19/12/2017, 19:29 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pengelola Aset Daerah DKI Jakarta Achmad Firdaus mengatakan, pencatatan aset menggunakan sistem informasi aset atau e-aset sudah berlangsung mulai tahun 2016 sebelum dia menjabat kepala BPAD. Itu artinya, pencatatan dengan e-aset sudah dimulai sebelum Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, menjabat.

Meski begitu, Firdaus tidak tahu pasti kapan persisnya pencatatan dengan e-aset dimulai. Yang pasti, pencatatan dengan e-aset sudah berlangsung saat Heru Budi Hartono menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta. Heru kini jadi Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres).

Heru menjabat sebagai Kepala BPKAD DKI Jakarta pada era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Baca juga: Ahok Ingin Bentuk Tim Pencatatan Aset yang Libatkan KPK dan BPN

"Di akhir 2016 itu sudah ada sistem informasi asetnya. Waktu itu, kan, zaman Kepala BPKAD Pak Heru ya, sudah ada itu sistem informasi," kata Firdaus kepada Kompas.com di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (19/12/2017).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kemarin mengatakan, pencatatan aset baru kali ini dilakukan setelah 490 tahun sejarah kota Jakarta. Ia juga mengatakan bahwa banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait laporan keuangan Pemprov DKI. Salah satunya yakni pencatatan aset.

"Pekerjaannya buanyak banget, buanyak banget, dan ini ya 490 tahun (aset) enggak dicatat, baru kali ini Pak Firdaus dan teman-teman yang catat," ujar Sandi, kemarin.

Baca juga: Kejar Target WTP, Pemprov DKI Fokus Benahi Pencatatan Aset

Menurut Firdaus, sejak dia memimpin BPAD, pihaknya terus mengembangkan e-aset sesuai arahan BPK. BPK meminta Pemprov DKI memperbaiki fitur-fitur e-aset tersebut.

Ia menjelaskan, mulanya e-aset hanya digunakan untuk mendata aset-aset setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI. E-aset itu kemudian terus dikembangkan sehingga ada e-pemanfaatan, e-fasos fasum, dan e-penghapusan.

"Itu kami masukkan dalam satu sistem informasi aset," kata Firdaus.

Terlepas dari e-aset, Firdaus menyebut Pemprov DKI Jakarta sudah sejak lama melakukan pencatatan aset. Aset-aset yang sudah dicatat sejak dulu itu menjadi basis data yang divalidasi BPAD. Selain itu, sensus aset pada 2008 juga menjadi basis data yang digunakan BPAD.

"Data dari hasil yang BPKAD buat itu sistem informasi aset, databasenya saya ambil, kemudian hasil sensus 2008 itu datanya kami ambil juga. Jadi, itu data kami kumpulkan jadi satu. Itu menjadi data dasar kami di BPAD untuk melakukan verifikasi dan validasi aset," ucapnya.

Baca juga: Sumarsono Akui Sulitnya Selesaikan Pencatatan Aset Pemprov DKI

Sambil e-aset terus dikembangkan, setiap SKPD terus menginput data aset yang dimiliki. Saat ini, aset yang diinput sudah mencapai 98,9 persen. Dari total aset senilai Rp 421 triliun, tinggal sekitar Rp 4 triliun yang belum di-input. Input aset itu harus selesai pada Kamis (21/12/2017) mendatang.

"Patokan kami itu kan hasil audit BPK. Jadi, kami samakan dulu dengan hasil audit BPK dan BPK yakin dengan Rp 421 triliun memang asetnya ada. Sekarang tinggal kurang lebih Rp 4 triliun," ujar Firdaus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com