Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai dari Pernak-pernik hingga Pohon Natal, Semua Ada di Pasar Asemka

Kompas.com - 20/12/2017, 12:06 WIB
Dani Prabowo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tinggal menghitung hari umat Kristiani di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia, akan merayakan Natal. Biasanya, ketika berbicara tentang peringatan ini, orang juga akan berbicara tentang pohon natal dan dekorasinya.

Pohon natal memang menjadi salah satu ornamen wajib yang digunakan masyarakat untuk menghiasi ruangan, baik di rumah, gereja, hingga pusat perbelanjaan.

Tradisi tersebut, oleh sebagian pedagang, justru dianggap menjadi kesempatan untuk mendulang rejeki. Seperti yang dilakukan oleh para pedagang di Pasar Asemka, Jakarta Barat.

Pasar yang identik dengan tempat menjual aneka mainan itu justru berubah menjadi lokasi berjualan pernak-pernik natal dengan harga terjangkau.

Ketika Kompas.com menyambangi pasar itu, Sabtu (16/12/2017) lalu, sejumlah toko yang menjual ornamen natal dipadati oleh masyarakat. Dengan antusias, para pengunjung memilih pernak-pernik untuk menghias pohon natal.

"Para pembeli sudah mulai belanja keperluan Natal dari Oktober kemarin," ujar penjaga Toko Win Win yang bernama Lidia kepada Kompas.com.

Sudah sejak 1980-an, Toko Win Win menjual ornamen natal di Pasar Asemka. Rata-rata, ornamen tersebut didatangkan dari China, mulai dari pohon natal, aneka lampu hias, topi sinterklas, hingga pernak-pernik lainnya.

Harganya pun bervariatif mulai dari puluhan ribu hingga belasan juta rupiah.

"Untuk pohon natal yang ukuran 60 sentimeter itu harganya Rp 130.000, yang paling mahal ada yang sampai Rp 19 juta, itu ukurannya 360 sentimeter," kata Lidia.

Adapun pernak-pernik lainnya seperti bola-bola Natal dijual mulai harga Rp 25.000 hingga Rp 95.000 per buahnya, dan topi sinterklas mulai Rp 10.000 hingga Rp 65.000, sementara lonceng mulai Rp 80.000 hingga Rp 180.000 dan hiasan bintang seharga Rp 30.000.

Bila ada konsumen yang memesan, menurut Lidia, mereka dapat menentukan hiasan apa yang ingin dipasang di pohon natal pesanannya.

Masyarakat berburu ornamen natal di Pasar Asemka, Jakarta Barat, Sabtu (16/12/2017).Kompas.com / Akhdi Martin Pratama Masyarakat berburu ornamen natal di Pasar Asemka, Jakarta Barat, Sabtu (16/12/2017).

Akan tetapi, khusus pohon berukuran besar, calon pembeli tidak bisa memesannya secara mendadak. Paling minimal, mereka harus memesan sejak dua pekan sebelumnya.

"Kita sudah punya langganan tetap. Langganan kita enggak cuma orang Jakarta, dari Papua juga ada. (Bahkan) kemarin orang Papua sudah pesan dari Oktober," ujarnya.

Tak hanya datang dari perorangan, pesanan juga kerap datang dari gereja atau pusat perbelanjaan. Sayangnya, toko ini belum menerima pesanan secara daring atau online

"Enggak ada online, pelanggan biasanya kalau mau beli atau pesen langsung datang ke toko," ucap Lidia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com