Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2017, 07:44 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno akhirnya menata kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai hari ini, Jumat (22/12/2017). Penataan dilakukan dengan menutup dua ruas jalan di depan Stasiun Tanah Abang, mulai pukul 08.00 sampai 18.00 WIB.

Ruas jalan yang mengarah ke Pasar Tanah Abang ditutup untuk tempat berjualan sekitar 400 pedagang kaki lima (PKL). Para PKL itu bebas berjualan di badan jalan selama waktu penutupan jalan diberlakukan.

Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta memberikan tenda gratis kepada para pedagang untuk berjualan di sana.

"Kami fasilitasi PKL dengan melakukan rekayasa lalu lintas. Jadi, jalur di depan stasiun pada pukul 08.00-18.00, satu jalur dipakai PKL untuk berusaha, jumlahnya 400 (PKL)," ujar Anies, Kamis (21/12/2017).

Baca juga : Mulai Besok, Jalan di Depan Stasiun Tanah Abang Ditutup, PKL Bebas Berjualan

Para PKL itu tidak akan dibebani retribusi. Mereka bisa berjualan secara gratis. Sebelum pukul 18.00 WIB, para PKL harus membongkar kembali tenda jualan mereka sehingga kendaraan bisa melintas setelahnya.

Sementara itu, ruas jalan yang mengarah ke Jatibaru ditutup untuk lalu lintas 10 bus transjakarta. Bus-bus itu akan terus berputar sesuai rute yang ditentukan untuk melayani warga yang baru saja keluar stasiun.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan program penataan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017).KOMPAS.com/NURSITA SARI Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan program penataan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017).

Sterilisasi trotoar

Dengan penutupan ruas jalan untuk PKL berjualan, Anies memastikan trotoar di kawasan Tanah Abang akan steril. PKL tak akan lagi mengokupasi trotoar karena sudah diberi tempat untuk berjualan.

"Trotoar kanan-kiri 100 persen bersih untuk pejalan kaki, tidak ada lagi PKL yang mengganggu," kata Anies.

Baca juga : DKI Akan Beri PKL Tenda untuk Jualan di Badan Jalan di Tanah Abang

Anies menjelaskan, penataan Tanah Abang dilakukan untuk menguntungkan semua pihak, termasuk PKL dan pejalan kaki. PKL bisa tetap berjualan, para pejalan kaki juga leluasa berjalan di trotoar.

"Bagi pejalan kaki, kami buat kawasan ini jadi leluasa dilewati. Bagi pedagang, tetap memudahkan mereka berdagang," kata Anies.

Road barrier beton berwarna kuning terpasang di tengah dan trotoar Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017).Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Road barrier beton berwarna kuning terpasang di tengah dan trotoar Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017).

Disediakan transjakarta gratis

Sebagai bagian dari penataan kawasan Tanah Abang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 10 transjakarta pengumpan gratis bagi warga ke Tanah Abang.

Bus pengumpan ini untuk memfasilitasi semua warga, baik penumpang kereta maupun warga yang ingin berbelanja di Tanah Abang.

"Yang bayar pemerintah, warga silakan naik. Jadi, penumpang kereta turun, pindah itu zero cost," kata Anies.

Baca juga : Catat, Ini Rekayasa Lalu Lintas Selama Penutupan Jalan di Tanah Abang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com