Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walau Yakin Tak Lagi Ditertibkan, PKL Tanah Abang Khawatir Omzet Turun

Kompas.com - 22/12/2017, 13:24 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang, Jakarta Pusat, merasa lebih tenang dengan penataan yang saat ini dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

Syahrul, PKL yang menempati tenda di depan Stasiun Tanah Abang, mengatakan, dengan penataan yang sekarang, dirinya tak perlu lagi kucing-kuncingan dengan petugas Satpol PP. Syahrul telah berjualan di atas trotoar, tepat di depan Stasiun Tanah Abang, selama dua tahun. Selama itu pula Syahrul merasa tak tenang.

"Lebih baik di sinilah, lebih tenang. Kalau dulu di trotoar, kejar-kejaran sama Satpol PP. Enggak tenang pokoknya," kata Syahrul kepada Kompas.com, Jumat (22/12/2017).

Meski bersyukur lapak berjualan diberikan secara gratis, Syahrul memperkirakan, selama satu hingga dua bulan dagangannya tak akan selaku biasanya. Soalnya, dia sudah memiliki langganan tetap, tetapi karena penataan, akhirnya pelangganya sulit ditemui dan masih mencari-cari.

Baca juga: Jalan Jatibaru Raya Ditutup, Sopir Angkot Tanah Abang Berencana Mogok

Namun, Syahrul bersyukur masih bisa mencari nafkah dengan penataan yang dilakukan Pemprov DKI.

"Ya, pasti berkuranglah beberapa bulan ini. Tahun Baru juga kayaknya kurang, tetapi enggak apa-apalah asal enggak ada kucing-kucingan lagi. Mudah-mudah penataannya berkelanjutan," ujar Syahrul.

PKL lainnya, Anwar, menyampaikan hal serupa. Anwar yang sebelumnya berjualan di trotoar dan kerap menghadapi Satpol PP kini lebih tenang berjualan. Dulu, Anwar harus pasang mata dan pintar-pintar jika ada petugas Satpol PP merazia.

"Dulu sampai kejar-kejaran. Kalau petugas datang, kami geser lapaknya sampai enggak lewati garis kuning jadi enggak ditangkap. Dulu pernah diangkut, tetapi sekarang tenanglah," ujar Anwar.

Baca juga: Sopir Angkot: Kami Disuruh Muter, tetapi Transjakarta Masuk Tanah Abang, Gimana Ini?

Ida, penjual makanan, belum mengetahui apakah makanan yang dijajakannya akan laku dengan penataan yang dilakukan saat ini. Lokasi yang didapatnya cukup sempit dan diperkirakan tak banyak pejalan kaki yang melewati lapaknya.

"Belum tahu, nanti coba dilihat. Tetapi, jalan agak sempit kemungkinan pembeli yang datang sedikit sih," ujar Ida.

Model baru penataan kawasan Tanah Abang mulai diterapkan hari ini. Dalam konsep penataan sementara (jangka pendek) Pasar Tanah Abang, dua jalur jalan yang ada di depan Stasiun Tanah Abang ditutup pada pukul 08.00-18.00. Satu jalur akan digunakan untuk PKL dan satu jalur lagi digunakan untuk transjakarta.

PKL disediakan tenda yang bisa didapatkan secara gratis. Mereka juga tidak dipungut retribusi.

Kompas TV Berikut tiga berita terpopuler rangkuman KompasTV 21 Desember 2017.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com