Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Minta Anak-anak Ucapkan Terima Kasih kepada Ahok

Kompas.com - 22/12/2017, 14:21 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meninjau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tanjung Elang Berseri, Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat (22/12/2017). Saat memasuki area RPTRA, mata Sandiaga langsung tertuju pada prasasti peresmian RPTRA tersebut.

Dari prasasti diketahui RPTRA Tanjung Elang Berseri diresmikan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 20 September 2016.

Hal itu tampaknya mengingatkan Sandiaga akan kasus hukum Ahok yang berawal dari pidato yang mengutip surat Al Maidah di Pulau Pramuka tahun 2016.

"Ini (peresmian RPTRA) sebelumnya atau setelahnya?" tanya Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga Mau Ajak Menteri Susi Kunker ke Kepulauan Seribu

"Sebelumnya, Pak," jawab seseorang yang mendampinginya.

"Oh, abis ini (peresmian RPTRA Tanjung Elang Berseri) dia datang lagi, ya," kata Sandiaga sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

Sandiaga kemudian menghampiri anak-anak yang sedang berlatih paduan suara di salah satu sudut pendopo RPTRA.

"Ini lagi latihan, kan? Bukan menyambut Bapak?" tanya Sandiaga.

"Menyambut Bapak, tetapi belum siap," jawab seorang anak perempuan.

Baca juga: Berpantun, Cara Sandiaga Sampaikan Besarnya Jasa Ibu

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tanjung Elang Berseri, di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa (20/9/2016).Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tanjung Elang Berseri, di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa (20/9/2016).
Setelah itu, Sandiaga masuk ke pendopo dan mengajak anak-anak itu berfoto bersama dirinya dan Bupati Kepulauan Seribu Irmansyah.

Dia kemudian mengajak anak-anak itu mengucapkan terima kasih kepada Ahok yang telah meresmikan RPTRA Tanjung Elang Berseri.

"Ayo anak-anak, kita ucapkan terima kasih kepada Pak Basuki. Terima kasih, Pak Basuki," kata Sandiaga.

"Terima kasih, Pak Basuki," ujar anak-anak itu bersama Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga: Saya Mau Jakarta Diingat sebagai Kota yang Bersih...

Kasus yang menjerat Ahok bermula saat ia kunjungan kerja ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 27 September 2016.

Saat itu, Ahok mengutip surat Al Maidah Ayat 51 di sela-sela pidatonya. Dia kemudian dilaporkan karena dinilai menodai agama. Ahok divonis 2 tahun penjara pada 9 Mei 2017 dan hingga kini mendekam di Rutan Mako Brimob, Depok.

Kompas TV 100 RPTRA ini dibangun Pemprov DKI Jakarta menggunakan dana APBD 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com