Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi: Jalan di Tanah Abang Tak Ditutup, tetapi Direkayasa Lalu Lintas

Kompas.com - 22/12/2017, 21:24 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak menutup Jalan Jatibaru Raya di depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kendaraan bermotor bisa melintasi kawasan tersebut setelah pukul 18.00 WIB.

"Perlu diklarifikasi bahwa jalannya tidak ditutup, tapi direkayasa lalu lintas dan setelah jam 18.00 bisa dilalui lagi," ujar Sandiaga di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat (22/12/2017).

Sandiaga menyampaikan, salah satu bukti Jalan Jatibaru Raya tak ditutup yakni bisa melintasnya bus transjakarta di sana.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta mengakomodasi pedagang kaki lima (PKL) untuk tetap bisa berjualan di sana. Pejalan kaki juga bisa leluasa berjalan di trotoar.

"Ini adalah bentuk daripada memuliakan pejalan kaki, bentuk juga memastikan sarana transportasi terintegrasi karena ada transjakarta yang masuk, jadi tidak ditutup. Bukti tidak ditutup itu adalah transjakarta yang masuk. Terakhir adalah PKL tidak kehilangan lapangan pekerjaannya. Kasihan orang-orang kecil," kata dia.

Baca juga : Video Anies Naik Kereta dan Keliling Tanah Abang yang Sudah Ditatanya

Sandiaga menyampaikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengevaluasi penataan di kawasan Tanah Abang secara berkala.

"Kami akan evaluasi bulan pertama, bulan ketiga, enam bulan pertama, dan kami terus akan terima masuk-masukan yang kalau diperlukan ada modifikasi, kami akan lakukan modifikasi segera," ucap Sandiaga.

Peneliti Laboratorium Transportasi Unika Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno, menilai, penggunaan jalan raya untuk berjualan PKL melanggar Pasal 12 Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

"Jalan itu kan dibangun untuk lalu lintas orang dan barang menggunakan kendaraan. Kalau mau jualan ya jangan di jalan, nanti itu dianggap pengalihan fungsi, itu bisa melanggar undang-undang jalan," kata Djoko saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga : Mulai Berjualan di Jalan, PKL Tanah Abang Keluhkan Penurunan Pendapatan

Menurut Djoko, pihak yang merasa terganggu dengan adanya penutupan jalan itu bisa menuntut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Hari ini, para PKL yang biasa berdagang di atas trotoar Stasiun Tanah Abang diperbolehkan berjualan di atas Jalan Jati Baru Raya yang letaknya tepat berada di dekat Stasiun Tanah Abang.

Dalam konsep penataan Pasar Tanah Abang jangka pendek ini, dua jalur yang ada di depan Stasiun Tanah Abang ditutup sejak pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.

Satu jalur digunakan untuk PKL dan satu jalur lainnya digunakan untuk jalur transjakarta. Para PKL disediakan tenda secara gratis tanpa dipungut retribusi.

Kompas TV Konsep baru Tanah Abang mulai diberlakukan oleh pemprov DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com