Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Pejalan Kaki Sesalkan Masih Ada PKL Tanah Abang Berjualan di Trotoar

Kompas.com - 23/12/2017, 13:22 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengatakan, kebijakan penutupan Jalan Jatibaru di Tanah Abang guna penataan pedagang kaki lima (PKL) dirasa belum menunjukkan progres positif bagi kebebasan para pejalan kaki.

Kemarin, Jumat (22/12/2017), Alferd mendatangi kawasan Stasiun Tanah Abang untuk melihat langsung bagaimana kebijakan penataan kawasan Tanah Abang berjalan. Dia melihat masih banyak PKL yang berjualan di atas trotoar.

Alfred mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus memerintahkan anak buahnya lebih tegas dalam menindak PKL yang masih membandel.

"Tenda-tenda dialihkan ke jalan, tapi masih banyak PKL yang berjualan di sisi kiri dan kanan trotoar," ujar Afred kepada Kompas.com, Jumat.

(Baca juga: PKL Tanah Abang Berjualan di Jalan, Trotoar Jadi Tempat Parkir Motor)

Dia sempat menanyakan kepada para PKL alasan masih berjualan di trotoar. Salah satu alasan adalah tidak kebagian tenda

"Mereka katakan, enggak kebagian tenda. Jadi sebenarnya jumlah PKL berapa sih. Kemarin kata Pak Anies hany 400 PKL. Kalau masih ada yang belum kebagian artinya lebih dong," ujar Afred.

Di sisi lain, Alfred mengapresiasi aturan penutupan jalan tersebut yang dianggap telah menyediakan kawasan rendah emisi di Jakarta.

"Tapi kalau bisa bus transjakarta juga pakai gas, kata petugasnya bus transjakarta masih pakai solar," ujar Alfred.

(Baca juga: Sejumlah PKL Tanah Abang Ngotot Berdagang di Trotoar walau Ditertibkan)

Dalam konsep penataan Pasar Tanah Abang jangka pendek, dua jalur yang ada di depan Stasiun Tanah Abang akan ditutup pukul 08.00-18.00 WIB. 

Satu jalur akan digunakan untuk pedagang kaki lima (PKL), dan satu jalur lagi digunakan untuk jalur bus transjakarta.

Para PKL disediakan tenda yang bisa didapatkan secara gratis tanpa dipugut retribusi. Disediakan juga enam shelter transjakarta di sekitar Tanah Abang yang akan beroperasi dengan mengelilingi seluruh pasar. Dalam jangka panjang akan dilakukan TOD.

Kompas TV Konsep baru Tanah Abang mulai diberlakukan oleh pemprov DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com