Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata PT KAI soal Usulan Sandiaga Bangun Selter Ojek "Online" di Stasiun

Kompas.com - 26/12/2017, 10:55 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyambut baik usulan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengenai pembangunan selter bagi ojek online di sekitar stasiun kereta.

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, dirinya telah bertemu Sandiaga guna membahas usulan tersebut.

"Jadi begini, Pak Sandi sudah bertemu saya dan saya sudah sepakat ini digarap bersama-sama, artinya supaya kami bisa membantu Pemerintah Provinsi DKI dan DKI juga bisa membantu kereta api," kata Edi kepada Kompas.com, Senin (25/12/2017) malam.

Edi menambahkan, butuh kerja sama antara PT KAI dan Pemprov DKI menyelesaikan permasalahan penataan transportasi umum di kawasan stasiun.

Baca juga: Hindari Kesemrawutan, Sandi Sebut Harus Ada Selter Ojek Online di Stasiun

Di sisi lain, Edi menjelaskan, lahan pembangunan selter ojek online bisa menggunakan milik PT KAI atau Pemprov DKI.

"Untuk itu, lahannya bisa dari kereta api atau lahan DKI. Dua-duanya bisa, ya, karena DKI punya lahan juga," ucapnya.

Baca juga: Sejumlah Ojek Online Berharap Ada Selter di Sekitar Stasiun

Sebelumnya, Sandiaga membahas rencana ini saat bertemu CEO Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim di Balai Kota DKI Jakarta, beberapa waktu lalu. Sandiaga mengatakan, ojek online banyak menyebabkan kesemrawutan di stasiun-stasiun di Jakarta.

"Kami harus adakan selter-selter khusus dan spot khusus. Yang sekarang kami lihat, 50 persen pengguna (transportasi) online itu adalah pengguna transportasi umum. Jadi, sebetulnya integrasinya itu harus jalan," kata Sandiaga.

Kompas TV Komunitas ojek online meminta maaf jika hari Kamis (23/11) pelanggan kesulitan mendapat ojek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com